BISNIS.COM, JAKARTA--Harga karet masih berpeluang naik jika perekonomian dunia terutama AS, Eropa, dan Asia Pasifik mulai pulih.
Selain pemulihan perekonomian, faktor lain yang dapat mendongkrak harga karet alam adalah kenaikan harga minyak bumi yang merupakan bahan baku karet.
Harga minyak mentah masih diatas US$70-US$80 per barel, sehingga harga karet alam semestinya diatas US$3,5 per kg.
Penasihat Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Asril Sutan Amir mengatakan karet alam termasuk eco friendly product sekaligus mengatasi global warming yang pada gilirannya peluang penggunaan karet alam akan lebih besar ketimbang karet sintetis.
Pohon karet alam yang tinggi dan akar yang dalam merupakan faktor penolong bagi tersedianya air dan penurunan suhu permukaan bumi sekaligus penghasil oksigen dan penyerapan karbondioksida.
Namun, katanya, sejak akhir tahun 2012 terjadi krisis ekonomi dunia khususnya Eropa, Amerika yang menyebabkan industri otomotif melambat sehingga terdapat kelebihan stockpile di pusat perdagangan karet alam [Tocom, Shanghai, Sicom] sekitar 200.000-500.000 ton.
"Sehingga harga yang semula pada pertengahan 2012 masih pada tingkat US$4,5/Kg turun menjadi US$2,5/kg pada kuartal I/2013," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (21/5/2013).
China dan India sebagai pemakai karet alam yang sangat besar masih merupakan pasar utama karet alam Indonesia kurang lebih 6 juta ton per tahun disamping AS dan Eropa.
Thailand sebagai produsen karet terbesar di dunia disusul Indonesia, Malaysia dan Vietnam, telah berkontribusi 75%- 80% dari total produksi karet alam dunia.
Kerja sama dari keempat negara itu memainkan peranan penting bagi kesejahteraan petani karet alam di setiap negara.
Pengaturan pasokan dalam bentuk penanaman kembali (replanting) dan pembatasan ekspor merupakan kunci utama dalam pembentukan formula harga karet alam.
Pengaturan supply ke pasar dunia dapat dilakukan dengan lobi politik maupun duduk bersama antara produsen dan konsumen karet alam.
Keseimbangan produksi dan konsumsi karet dunia dapat menjamin kemantapan dan kelanggengan industri ban dan kehidupan petani karet alam yang harus sejahtera, walaupun disadari bahwa faktor produksi yang dipengaruhi oleh faktor hujan, panas, dan market sentimen.