BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan tekstil, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) menargetkan penjualan akhir tahun ini mencapai Rp5,1 triliun, naik 24% dari posisi tahun lalu Rp4,11 triliun seiring melantainya perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
“Kami menargetkan penjualan tahun ini mencapai Rp5,1 triliun, sementara laba bersih diharapkan mampu mencapai Rp325 miliar,” ujar Iwan Setiawan, Direktur Utama Sritex, di Pacific Place, Senin (20/5)
Untuk mendukung target tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal hingga Rp2,4 triliun, dengan sumber dana berasal dari kas internal, hasil dana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dan sisanya dari pinjaman perbankan.
Perseroan juga akan menawarkan harga perdana saham di kisaran Rp230-Rp385 per unit saham. Jika saham yang dilepas maksimal 5,60 miliar unit saham, atau 30,12% dari modal disetor, maka perseroan berpeluang mendapatkan dana segar sebanyak Rp2,15 triliun.
Dana segar yang akan diperoleh perseroan, lanjutnya akan dipergunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memodernisasi mesin-mesin pabrik terutama dari divisi spinning dan divisi garmen dengan porsi masing-masing sebesar 87% dan 13%.
Menurutnya, saat ini peluang ekspor dari industri garmen cukup besar mengingat penyumbang terbesar industri tekstil China tengah menunjukkan grafik perlambatan, imbas dari ketatnya regulasi dari pemerintah China.
“Saat ini sumbangan tekstil global dari dalam negeri hanya sekitar 2%, sehingga ada kesempatan bagi produsen tekstil Indonesia untuk membukukan pertumbuhan penjualan hasil ekspor. Kami juga menargetkan dapat memproduksi 8 juta pakaian jadi per tahun,” jelasnya. (Giras Pasopati)