BISNIS.COM, JAKARTA—Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diprediksi bergerak fluktuatif pada support 5.000 dengan resisten di level 5.200.
David Sutyanto, Analis First Asia Capital, memperkirakan tekanan jual bersih asing masih akan berlanjut. Namun, valuasi IHSG dengan tingkat price earnings (PE) yang menurun membuat institusi lokal berpotensi menambah porsi investasinya di pasar modal.
“Saya lebih melihatnya tekanan untuk IHSG sudah semakin meninggi dan aksi profit taking juga akan marak terjadi,”ucapnya, Sabtu (18/5/2013).
Menurutnya, sentimen positif dominan berasal dari dalam negeri terutama tertahannya BI Rate dan perbaikan kinerja sejumlah emiten. Selain itu, asing masih melakukan aksi jual pada sejumlah saham blue chip.
“Seperti yang telah saya katakan dalam beberapa minggu yang lalu setelah penurunan outlook dari S&P, dana asing akan keluar dari Indonesia untuk melakukan reposisi portofolio,” jelasnya.
Tercatat sejak awal Mei, asing telah melakukan jual bersih senilai Rp2,9 triliun. Namun keluarnya dana asing telah diantisipasi dengan masuknya dana segar dari institusi lokal.
Situasi itu, membuat indeks bergerak luar biasa pekan ini. dengan membentuk rekor baru di posisi 5.145,68. Sektor yang paling kuat mendorong indeks adalah sektor konsumsi dan sektor pertambangan berperan sebagai pemberat indeks. (sep)