BISNIS.COM, LONDON—Harga emas di pasar global pekan depan, Senin-Jumat (13-17 Mei), diyakini naik seiring mulai meningkatnya harga emas akibat kenaikan adanya kenaikan permintaan fisik emas di Asia.
Survei Bloomberg terhadap 27 analis menyebutkan 12 dari mereka atau sekitar 44% analis memperkirakan harga emas akan naik untuk transaksi Senin-Jumat (13-17 Mei).
Hanya 10 analis (37%) yang masih yakin harga emas masih naik pekan depan, sedangkan 5 analis (18%) memprediksikan harga stagnan.
Menurut David Wilson, analis logam mulia di Citigrup In di London mengungkapkan adanya kenaikan pembelian fisik emas dari China dan India. Menurutnya penjual emas terbesar datang dari pihak institusi.
"Tidak mengherankan jika pembelian dari pihak ritel mulai banyak, hal itu sebagai reaksi dari harga yang lebih rendah. Kami melihat investor berharap pemulihan ekonomi AS terus berlanjut, apalagi likuiditas emas mulai meingkat di pasar saham,” tuturnya, Jumat (10/5).
Sementara itu, harga emas ritel lempengan di Tanah Air pekan ini Senin-Jumat (6 Mei-10 Mei) secara akumulatis mengalami penurunan Rp2.000 jika dilihat dari laju kenaikan atau penurunan harga jual emas Antam.
Harga jual Antam naik Rp1.000 pada senin (06/5/2013), turun Rp1.000 pada Selasa (7/5), dan kembali turun turun Rp2.000 pada Rabu (8/5).
Sementara itu, harga buyback (beli kembali) secara akumulatis pekan ini turun Rp6.000. Antam menaikkan buyback Rp1.000 Senin (6/5), turun Rp1.000 Selasa (7/5), dan akhirnya turun Rp6.000 Rabu (8/5).
Dengan kata lain, Antam pekan ini benar-benar ingin melepas sebanyak mungkin koleksi emas lempengannya dengan menurunkan harga jual secara akumulatif Rp2.000 dan buyback Rp6.000. (bas)