BISNIS.COM, NEW YORK—Nilai tukar dollar AS kembali merosot terhadap euro Sabtu (27/4) pagi WIB setelah estimasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal pertama lebih lemah dari perkiraan.
"Dollar AS juga melemah karena berkurangnya kekhawatiran eskalasi militer atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh Suriah," kata para analis.
Euro menguat menjadi US$1,3029 pada 21.00 GMT (Sabtu 04.00 WIB). Dollar AS jatuh menjadi 97,99 yen dari 99,29 yen, sementara euro turun menjadi 127,76 yen dari 129,16 yen.
Pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal Januari-Maret mencapai 2,5% atau naik dari kuartal sebelumnya namun lebih lambat daripada yang banyak ekonom perkirakan.
Federal Reserve tidak mungkin memperketat kebijakan moneternya dalam waktu dekat karena pemotongan pengeluaran pemerintah dan pajak gaji yang lebih tinggi terus menahan pertumbuhan.
Analis DailyFX David Song mengatakan, para pedagang sedang menunggu untuk melihat petunjuk apa yang datang dari pertemuan dua hari dewan kebijakan Fed yang dimulai Selasa depan. (Bloomberg/Antara/if)