BISNIS.COM, SINGAPURA--Minyak rebound di perdagangan Asia Rabu (17/4/2013) menyusul angka produksi industri Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan, kata para analis.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei naik 16 sen menjadi US$88,88 per barel, sementara minyak mentah Brent North Sea kembali naik di atas US$100 setelah merosot ke terendah sembilan bulan pada hari sebelumnya.
Kontrak Brent untuk pengiriman Juni naik 39 sen menjadi US$100,30 di perdagangan pagi di Asia. Angka itu merosot ke level US$98 dolar per barel Selasa, titik terendah sejak 11 Juli 2012.
"Kenaikan harga merupakan reaksi yang sedang berlangsung dengan data produksi industri AS yang lebih baik dari perkiraan," kata Ric Spooner, kepala analis pasar CMC Markets di Sydney kepada AFP.
"Angka ini melegakan pasar, setelah melihat angka-angka makroekonomi yang beranjak dari kesuraman." Produksi industri AS melambat pada Maret tetapi selama kuartal pertama mencatat kenaikan terbesar dalam setahun, data bank sentral yang dirilis Selasa menunjukkan.
Untuk tiga bulan pertama 2013 produksi melonjak pada tingkat tahunan 5,0%, kenaikan terkuat sejak kuartal pertama 2012.
Harga telah menurun pada awal minggu di tengah lemahnya data ekonomi China, yang menunjukkan bahwa ekonomi terbesar ke dua di dunia itu tidak tumbuh secepat seperti yang diharapkan.
Produk domestik bruto China melambat menjadi 7,7% pada kuartal pertama tahun ini, muncul di bawah ekspektasi pasar.
China merupakan negara konsumen energi terbesar dunia dan kesehatan ekonominya terus dipantau oleh pasar minyak.(Antara/AFP/msb)
