BISNIS.COM, JAKARTA--Saham-saham di bursa nasional diperkirakan bergerak bervariasi pada pagi ini Jumat (5/4/2013) setelah aksi ambil untung yang menekan indeks kemarin.
Riset harian dari First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan bergerak mixed dalam rentang support 4890 dan resisten 4950.
"Melanjutkan perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan masih terjadi pelemahan meskipun terbatas," tulis riset tersebut.
Seiring dengan kurang kondusifnya pasar saham global dan harga saham sektoral relatif tinggi, telah terjadi aksi ambil untung pelaku pasar pada perdagangan kemarin (4/4/2013).
IHSG ditutup terkoreksi 58,855 poin (1,2%) di level 4922,611. Saham-saham kapitalisasi besar seperti ASII, TLKM, BBCA, BMRI, PGAS menjadi motor penurunan indeks.
Investor asing kemarin membukukan penjualan bersih hingga Rp.539,25 miliar, setelah enam hari perdagangan berturut-turut selalu membukukan net buying.
Meningkatnya resiko pasar dipicu kekhawatiran pemulihan ekonomi global tidak sekuat yang diperkirakan awalnya.
Data ekonomi AS yang keluar menunjukkan perlambatan pertumbuhan bisnis manufakturnya dan pertumbuhan kesempatan kerja yang lemah. Data terakhir China juga menunjukkan negara tersebut mengalami perlambatan aktivitas industrinya.
Sedangkan dari domestik, perekonomian Indonesia tengah menghadapi tantangan meningkatnya inflasi dan melebarnya defisit neraca perdagangan.
Namun langkah sejumlah bank sentral utama dunia melonggarkan moneternya telah memicu penguatan indeks saham sepanjang tahun ini.
Kemarin bank sentral Jepang (BoJ) juga mengumumkan langkah pelonggaran moneter secara agresif untuk mengangkat perekonomian negara tersbeut. Ini memicu penguatan indeks Nikkei Tokyo hingga 2,2% dan berimbas pada perdagangan saham di Wall Street.
Indeks DJIA dan S&P tadi malam masing-masing ditutup naik 0,38% dan 0,40% setelah sehari sebelumnya terkoreksi 0,76% dan 1,05%.
Sedangkan di zona Euro indeks utama saham masih ditutup di teritori negatif menyusul komentar Draghi, Presiden ECB, yang menyatakan ECB tidak akan menutupi kekurangan modal yang dialami perbankan zona Euro. Kemarin ECB dan BoE menahan tingkat bunga acuannya masing-masing 0,75% dan 0,5%.(hkd/yop)