BISNIS.COM, JAKARTA--PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengubah strategi pencarian dana dari rencana menerbitkan obligasi valas menjadi obligasi domestik senilai Rp2 triliun pada kuartal II/2013.
Untuk mengurus proses penerbitan obligasi tersebut, perseroan sedang menyeleksi 10 calon penjamin pelaksana emisi. Beberapa di antaranya adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT BNI Securities.
Dana hasil penerbitan obligasi domestik akan digunakan untuk membiaya belanja modal yang dianggarkan sebesar US$300juta -US$400 juta pada 2013 atau meningkat 42,85%-90,47% dari total belanja modal 2012 yang senilai US$210 juta.
Dirut Garuda Emirsyah Satar menyampaikan perseroan akhirnya memilih menerbitkan obligasi dalam mata uang lokal karena harga dan tingkat kupon sedang membaik.
Selain itu, emiten berkode saham GIAA ini juga mempertimbangkan keseimbangan komposisi utang perseroan.
“Kami mengubahnya dari valas ke domestik karena lebih bagus pricing-nya, bukan karena pelemahan rupiah juga,. Lagi pula kami juga perlu mem-balance utang,” ujarnya, Rabu (27/3).
Senada dengan Emir, Direktur Keuangan Garuda Handrito Hardjono menuturkan perubahan rencana ini sebagai langkah diversifikasi utang karena selama ini perseroan sudah banyak melakukan pinjaman dalam bentuk valas.
“Risk-nya pun bisa dibilang lebih rendah kalau rupiah dibandingkan dolar. Kalau mau nanti kan bisa di-swap juga jadi dolar,” tambahnya. if)