BISNIS.COM, JAKARTA--Nilai tukar Euro melemah ke level terendah tahun ini sementara saham dan komoditas tergelincir seiring kekhawatiran baru krisis utang Eropa terkait kondisi terkini perbankan Siprus
Imbal hasil di Jerman anjlok di bawah nol dalam 2 tahun terakhir sementara harga pada Treasuries AS turun sebagai emas naik.
Mata uang 17 negara di berbagai kawasan Eropa tersebut rontok rata-rata 1,1% menjadi US$1,2930 di New York.
MSCI All-Country World Index (MXWD) juga kehilangan 1%, turun dari level tertinggi sejak Juni 2008.
Adapun Stoxx Europe 600 Index turun 0,2%, pemangkasan terjun dari 1,2 persen. Indeks 500 Standard & Poor anjlok untuk hari kedua sebesar 0,6% setelah turun 1% sebelumnya. Tembaga anjlok lebih dari 2% dan emas naik sekitar 1%.
Bank-bank di Siprus akan tutup sampai 21 Maret setelah menteri keuangan di kawasan Euro mencapai kesepakatan pada 16 Maret untuk memaksa deposan ikut menanggung biaya bailout terbaru.
Kredit perbankan di Eropa terus memburuk seiring situasi Siprus yang dinilai negatif bagi nasabah bank di seluruh Eropa.
Bill Gross di Pacific Investment Management Co mengatakan bergerak "risiko-on" perdagangan ke kursi belakang.
"Ini memberitahu saya bahwa Uni Eropa masih tidak memiliki cara yang baik untuk mengatasi krisis perbankan periodik yang mereka miliki," kata Bernie Williams, seorang manajer uang San Antonio berbasis di USAA Investments. (ra)