BISNIS.COM, JAKARTA--Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) jalan tol Ngurah Rai-Tanjung Benoa-Nusa Dua, PT Jasamarga Bali Tol perlu melaporkan perubahan komposisi saham kepada BPJT terkait perubahan komposisi saham.
Perubahan komposisi itu menyusul mundurnya PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dari kepemilikan saham di PT Jasamarga Bali Tol dan masuknya pemerintah provinsi Bali dan Kabupaten Badung.
Kepala BPJT Achmad Gani Ghazali menuturkan tidak masalah siapa pun yang masuk asalkan pembangunan jalan tol tetap berjalan sesuai jadwal. Ia menuturkan akan lebih baik jika investor yang masuk memperkuat konsorsium.
"BUJTnya perlu melaporkan perubahan saham itu karena terjadi sebelum jalan itu beroperasi, kalau terjadi setelah beroperasi tidak perlu lapor," paparnya di Jakarta, Selasa, (19/3/2013).
Ia menjelaskan hingga kini pihaknya belum menerima dokumen pengajuan perubahan kepemilikan saham dalam tubuh PT Jasamarga Bali Tol.
Kendati demikian ia mengungkapkan pihaknya tidak terlalu mendesak PT Jasamarga Bali Tol karena yang terpenting ialah BUJT itu dapat menyelesaikan jalan tol itu tepat waktu.
Hal itu disebabkan jalan tol bali merupakan salah satu infrastruktur pendunkung penyelenggaraan APEC 2013 pada bulan Oktober mendatang.
Ia menjelaskan pihak Wika telah menyurati Kementerian PU yang berisi perseroan mundur dari PT Jasamarga Bali Tol karena hendak mengembangkan usaha di sektor lain. Namun penyelesaian perubahan itu harus melalui BUJT yang melapor ke BPJT.
Pasca mundurnya Wika, PT Jasamarga Bali Tol berhasil merangkul dua investor lain yang masuk, yakni Pemprov Bali (8,01%) dan Kabupaten Badung (8,01%).
Dengan masuknya dua investor baru itu, komposisi kepemilikan saham yang berubah antara lain PT Jasa Marga berkurang menjadi 55% dari sebelumnya 60%, PT Pelindo III menjadi 17,98% dari sebelumnya 20%, PT Angkasa Pura I menjadi 8% dari sebelumnya 10%.
Kemudian PT Hutama Karya menjadi 1% dari sebelumnya sebesar 2%, PT Adhi Karya Tbk menjadi 1% dari sebelumnya 2%. Sementara PT Pengembangan Pariwisata Bali tetap 1%.
Adapaun jalan tol Ngurah Rai-Tanjung Benoa-Nusa Dua ditargetkan selesai pada bulan Juni tahun ini. Progres pembangunan fisik jalan tol sepanjang 10 km itu sudah mencapai 80%.
Sebelum tol itu beroperasi, papar Gani, pihaknya bersama dengan Kementerian Perhubungan akan melakukan uji operasi jalan tol tersebut untuk menilai kelayakan jalan tol itu.
Ia menjelaskan jika jalan itu belum layak maka pihaknya akan meminta operator untuk memperbaiki kekurangan jalan tol tersebut terlebih dahulu.