BISNIS.COM, JAKARTA—Emiten tambang masih belum disiplin melaporkan kegiatan eksplorasi yang seharusnya diserahkan setiap bulannya beserta total biaya operasional (opex) yang sudah dikeluarkan.
Dari 10 emiten tambang dengan kapitalisasi pasar terbesar yang tergabung dalam indeks JAKMINE, baru dua emiten yang melaporkan hasil kegiatan eksplorasi yang mereka lakukan selama Januari—Februari, yaitu PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS).
Hingga Februari, Bayan Resources sudah menghabiskan sekitar Rp4 miliar untuk kegiatan eksplorasi, dari anggaran eksplorasi tahun ini sekitar Rp34,47 miliar. Namun eksplorasi yang sudah dilakukan selama dua bulan terakhir ini tidak termasuk di tambang PT Gunungbayan Pratamacoal Blok I dan di PT Teguh Sinarabadi.
Sementara itu, realisasi anggaran eksplorasi Golden Energy hingga Februari sudah mencapai Rp380,9 juta, dari total anggaran tahun ini Rp1,2 miliar.
Sejumlah emiten ada yang belum menyampaikan laporan kegiatan eksplorasinya sejak Januari, mereka adalah PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO).
Selanjutnya, ada emiten yang melaporkan hasil kegiatan eksplorasinya, tapi tidak merinci berapa realisasi biaya eksplorasinya.