NEW YORK--Harga minyak West Texas Intermediate menetap pada level terendah pada tahun ini seiring ekonomi AS tumbuh kurang dari perkiraan analis dan pelemahan Euro terhadap dollar AS. Harga minyak turun 5,6% pada Februari.
Harga minyak berjangka melanjutkan penurunan bulanan pertama sejak Oktober karena Departemen Perdagangan melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) 0,1% pada kuartal keempat.
Survei Bloomberg memerkiraan memerkirakan PDB sebesar 0,5%.
Mata uang Euro melanjutkan penurunan bulanan pertama kali terhadap dollar sejak Juli, mengurangi daya tarik minyak sebagai alternatif investasi.
"Kami tahu perekonomian tidak berjalan pada semua silinder dan itu akan berdampak pada permintaan minyak," kata Tariq Zahir, Pengelola Investasi Komoditas Tyche Capital Advisors yang berbasis di New York seperti dikutip Bloomberg, Jum'at (1/3/2013).
"Dollar terlalu kuat dan itu menambah tekanan terhadap minyak. Hari ini adalah akhir bulan dan banyak orang berfikir untuk mengambil untung," ujarnya.
Harga WTI untuk pengiriman April turun 71 sen atau 0,8% ke level US$92,05 per barel di New York Mercantile Exchange, level penutupan terendah sejak 31 Desember. Volume perdagangan tercatat 16% di bawah rerata 100 hari sampai dengan pukul 5.48 sore.
Harga minyak brent untuk pengiriman April turun 49 sen atau 0,4% ke level US$111,38 per barel di bursa ICE berjangka Eropa yang berbasis di London. Volume perdagangan tercatat 23% di atas rerata 100 hari. Kontrak acuan Eropa itu prmium terhadap WTI sebesar US$19,33. (msb)