JAKARTA-Kenaikan harga emas PT Antam sepekan yang cukup siginfikan sebesar Rp13.000 membuat emas kembali dilirik sebagai aset lindung nilai di tengah merosotnya harga spot emas.
Tak hanya pembeli yang menginginkan kepemilikan terhadap logam mulia tersebut. Terbukti PT Antam juga meningkatkan harga jual kembali mereka, sama dengan kenaikan harga jual dan berhenti di Rp515.000 pada perdagangan Jumat (28/12).
Kepala Analis PT Askap Future Suluh Adil Wicaksono mengatakan kondisi tersebut mencerminkan jika emas tetap menjadi idola di Indonesia. Terlebih perilaku orang Indonesia yang belum menjadikan emas sebagai bisnis akan tetapi sebagai investasi jangka panjang.
“Ketika harga naik mereka tidak akan dengan cepat langsung menjualnya. Bisa dikatakan tidak terpengaruh harga,” katanya kepada Bisnis, hari ini (29/12).
Hal tersebut yang menjadikan persedian emas di Antam saat ini kosong (sold out). Seperti yang diketahui pekan lalu harga emas merosot tajam dan kecenderungan pasar lokal untuk membeli emas tinggi. Namun ketika harga merangkak naik, seperti pekan ini, emas tetap disimpan.
Untuk tindakan akhir pekan ini, Suluh menyarankan tetap membeli emas dengan catatan jika stok tersedia. Dia melihat harga emas di pekan depan akan tetap tinggi di kisaran Rp584.200 hingga Rp590.200.
“Spekulasi akan adanya kesepakatan negosiasi anggaran AS akan menguatkan emas dan juga penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar akan menjadi faktor pendukung lainnya,” papar Suluh.
Pada perdagangan kemarin, Kurs Tengah Bank Indonesia menunjukkan Rp9.670, menguat Rp15 dari perdangan Kamis (27/12) yakni Rp9.685. (15/yus)