Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA--Pemegang saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk merestui rencana perseroan untuk menerbitkan surat utang berdenominasi valas (global bond) senilai US$750 juta atau setara Rp7,23 triliun melalui anak usaha yang berbasis di Belanda, Protelindo Finance B.V.
 
Informasi tersebut diungkapkan oleh seorang staf perseroan usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Jum'at (21/12).
 
Para awak media yang datang untuk menanyakan detil perihal aksi korporasi tersebut dibuat gigit jari karena para direksi perseroan termasuk sekretaris perusahaan langsung meninggalkan lokasi RUPLB tanpa memberikan kesempatan wawancara kepada wartawan.
 
Berdasarkan prospektus yang diterbitkan emiten berkode TOWR itu, dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk melakukan pelunasan lebih awal sebagian dari bridging loan senilai US$575 juta dan 40 juta Euro.
 
Sisanya akan digunakan untuk pendanaan korporasi secara umum baik di perseroan maupun anak usaha meliputi modal kerja, belanja modal atau pembiayaan kembali.
 
Surat utang tersebut akan diterbitkan dengan jatuh tempo selambat-lambatnya 2023 dan maksimum tingkat bunga 10%.
 
Manajemen perseroan yang tergabung dalam Grup Djarum itu dalam rilisnya menyatakan aksi korporasi ini akan memerkuat struktur permodalan dan keuangan perseroan serta memberikan kesempatan bagi investor-investor strategis untuk menginvestasikan modalnya dalam industri infrastruktur telekomunikasi.
 
Kepemilikan perseroan atas Protelindo Finance dicatatkan melalui anak usaha langsung yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
 
Emiten menara telekomunikasi pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia itu dikabarkan akan membeli 10.000-12.000 unit menara milik PT Indosat Tbk.
 
Selain mengantongi pendanaan dari emisi global bond, perseroan juga telah memeroleh restu dari pemegang saham untuk melakukan penerbitan saham baru tanpa HMETD (non preemptive rights).
 
Per September 2012, perseroan memiliki 7.585 situs menara atau naik 26,8% dari posisi September 2011 yang hanya 5.982 situs menara.
 
(Faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper