JAKARTA: Kurang bergairahnya transaksi di pasar modal tahun ini menyebabkan dua perusahaan sekuritas PT Mandiri Sekuritas dan PT Panin Asset Management mengerem nilai transaksi margin lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Transaksi margin ini merupakan fasilitas yang diberikan broker atau perusahaan sekuritas kepada nasabah yang ingin melakukan perdagangan saham melebihi nilai aset likuid yang dimilikinya.
Head of Equity Retail PT Mandiri Sekuritas Ridwan Pranata mengatakan setiap tahun perseroan telah memperkirakan dapat mencatat nilai transaksi margin sebesar Rp200 miliar hingga akhir tahun.
Namun melihat kondisi pasar yang sedang volatile sehingga menyebabkan minimnya investor yang menggunakan fasilitas pembiayaan tersebut, maka manajemen hanya menargetkan transaksi margin sebesar Rp100 miliar.
Angka ini menurutnya tidak jauh beda dibandingkan fasilitas transkasi pembiayaan yang disiapkan perusahaan untuk perdagangan saham pada Kuartal III di nilai Rp100 miliar.
Bahkan lebih rendah dibandingkan enam bulan pertama yang sempat mencapai titik Rp150 miliar.
Pasalnya ketika kondisi pasar sedang sepi, maka investor akan lebih berhati-hati menggunakan fasilitas pembiayaan dari broker sehingga beberapa perusahaan harus menjaga resiko tersebut agar tidak mempengaruhi likuditas perseroan.
“Sekarang market sedang kurang bagus, jadi kami sengaja mengerem jumlah transkaksi margin tahun ini karena harus menjaga resiko juga. Jadi hingga akhir tahun, angka tidak jauh dari Rp100 miliar,” tuturnya usai peluncuran Mandiri Sekuritas Online Trading berbasis aplikasi mobile (MOST Mobile), Kamis (1/11/2012).
Meski demikian, hal ini menurutnya tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan karena saat ini Mandiri Sekuritas masih fokus pada volume transkasi harian yang lebih besar. (ra)