Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CTRA: Laba bersih tumbuh 42% ke Rp536 miliar

JAKARTA: Emiten pengembang PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan laba bersih perseroan sebesar Rp536,32 miliar sepanjang 9 bulan pertama tahun ini atau tumbuh 42,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp376,31 miliar. Corporate

JAKARTA: Emiten pengembang PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan laba bersih perseroan sebesar Rp536,32 miliar sepanjang 9 bulan pertama tahun ini atau tumbuh 42,52% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp376,31 miliar. Corporate Secretary Ciputra Development Tulus Santoso mengatakan pencapaian tersebut disumbang dari peningkatan pendapatan dari penjualan kavling, bangunan, tanah dan apartemen serta pendapatan usaha lainnya. “Penjualan dari bangunan rumah hunian dan ruko tumbuh 69,03% menjadi Rp841,62 miliar dari Rp497,91 miliar, dan penjualan kavling tumbuh 108,98%,” tulisnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/10). Hingga kuartal III/2012, emiten berkode CTRA ini meraup pendapatan usaha sebesar Rp2,24 triliun atau naik 46,41% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,53 triliun. Kenaikan tersebut juga diikuti dari beban pokok penjualan dan beban langsung yang naik 38,68% menjadi Rp1,12 trilun dari Rp816,59 miliar. Dari sisi liabilitas, nilai liabilitas perseroan per September 2012 sebesar Rp5,69 triliun dibandingkan akhir tahun lalu sebesar Rp3,87 triliun. Menurutnya, kenaikan liabilitas sebanyak 46%  tersebut disebabkan oleh beberapa hal. “Salah satunya adalah kenaikan dari uang muka pelanggan rumah dan apartemen di beberapa entitas anak yaitu PT Ciputra Surya TBK, PT Ciputra Residence, PT Ciputra Indah, PT Ciputra Graha Mitra dan PT Ciputra Porperty Tbk sebesar Rp1,09 triliun,” tuturnya. Selain itu, faktor kenaikan saldo pinjaman sebanyak Rp504 miliar yang berasal dari penarikan pinjaman Bank Mandiri oleh PT Ciputra Adigraha—entitas anak PT Ciputra Property Tbk—untuk pengembangan Ciputra World Jakarta juga menjadi salah satu sebab meningkatnya liabilitas perseroan. “Adapun kenaikan saldo utang sebanyak Rp165 miliar sehubungan dengan estimasi kewajiban atas penyelesaian proyek di beberapa proyek entitas anak,” katanya. (29/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Ringkang Gumiwang

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper