JAKARTA : PT Manulife Aset Manajemen Indonesia telah mencatat pengelolaan reksa dana sebesar Rp11,5 triliun sepanjang enam bulan pertama atau hanya naik sebesar 9% dari pencapain akhir tahun lalu senilai Rp10,5 triliun.
Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Legowo Kusumonegoro mengatakan dari total tersebut, 50% diantaranya masih disumbang oleh reksa dana saham, dan pendapatan tetap sekitar 30% hingga 40%, sementara sisanya berasal dari reksa dana campuran, dan pasar uang.
“Saat ini reksa dana saham menyumbang 50% dari total dana kelolaan reksa dana MAMI yang saat ini berjumlah 17 produk reksa dana,” ucapnya tanpa menyebut target hingga akhir tahun, Selasa (2/10/2012).
Sementara untuk total keseluruhan AUM baik dari reksa dana dan kontrak pengelolaan dana (KPD) yang sudah dibukukan oleh perusahaan hingga Semester I/2012 sebesar Rp39,2 trilun, naik sekitar 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp33,7 triliun.
Kalahkan Inflasi
Sementara itu, Director of Business Development MAMI Putut E Andanawarih mengatakan dalam jangka panjang, reksa dana berbasis saham telah menunjukan kemampuan memberikan imbal hasil yang dapat mengalahkan inflasi.
Selama lima tahun terakhir, IHSG mencatat imbal hasil sekitar 15,7% per tahun, mengalahkan inflasi yang berada di level sekitar 6% per tahun, dan mengalahkan tingkat bunga tabungan yang umumnya berada di bawah 4% per tahun.
“Dengan semakin paham investor, ada pergesaran dari reksa dana pasar uang ke reksa dana saham. Sekarang porsi saham sudah melampaui karena memang tujuan masyarakat saat ini berinvestasi jangka panjang,” tuturnya.
Terkait reksa dana yang akan diluncurkan pada tahun ini, menurutnya belum ada produk tambahan karena perseroan masih berfokus pada reksa dana yang baru diterbitkan 2011 lalu yakni reksa dana Manulife Institutional Equity Fund dan Manulife Greater Indonesia Fund.
“Tapi sudah ada beberapa produk yang lagi digodok, ini masih menunggu kesiapan pasar dan permintaan dari masyarakat karena pada prinsipnya kami membantu investor untuk menemukan reksa dana yang paling sesuai,” ucapnya tanpa menyebut spesifikasi produk yang tengah digodok tersebut. (sut)