Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA AS: Indeks S&P 500 turun 0,1%, Retreat Minyak sebagai output industri China Melambat

JAKARTA: Ekuitas Bursa Berjangka AS turun, minyak turun dan dolar Selandia Baru meluncur sebagai output industri China tumbuh di laju paling lambat dalam tiga tahun dan Presiden Hu Jintao mengatakan ekonomi menghadapi tekanan terkenal.Indeks

JAKARTA: Ekuitas Bursa Berjangka AS turun, minyak turun dan dolar Selandia Baru meluncur sebagai output industri China tumbuh di laju paling lambat dalam tiga tahun dan Presiden Hu Jintao mengatakan ekonomi menghadapi "tekanan terkenal."Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 0,1% menjadi 1.436,60 pada 07:16 di Tokyo setelah ekuitas pekan lalu mencapai tingkat tertinggi sejak 2008. Minyak mundur 0,1% menjadi US$ 96,30 per barel di New York. Dolar Selandia Baru disusutkan 0,2% menjadi 81,09 sen AS.Produksi industri di China meningkat 8,9% pada Agustus dari tahun sebelumnya dan investasi aset tetap tumbuh dalam delapan bulan pertama turun menjadi 20,2%, Biro Statistik Nasional mengatakan kemarin di Beijing. Inflasi dipercepat untuk pertama kalinya dalam lima bulan. Data menggarisbawahi risiko yang full-tahun pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia akan meluncur ke level terendah dalam lebih dari dua dekade.S & P 500 minggu lalu ditambah 2,2% menjadi 1.437,92, rally terbesar sejak Juni. Ini meningkat dalam 10% dari semua-waktu tinggi pada bulan Oktober 2007. The Dow Jones Industrial Average berakhir pada tingkat tertinggi sejak Desember 2007.Penjualan ritel AS kemungkinan meningkat untuk bulan kedua pada bulan Agustus sebagai konsumen mengatasi kurangnya pekerjaan dan upah stagnan, kata ekonom sebelum laporan minggu ini. Kenaikan 0,7% dalam pembelian akan mengikuti kemajuan Juli 0,8%, menurut perkiraan median dari 66 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg News menjelang angka Departemen Perdagangan pada 14 September.(Bloomberg/api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper