Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NILAI IDR: Perkiraan Data Inflasi Agustus Berpotensi Tekan Rupiah

JAKARTA: Akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah dan bertahan di level Rp 9.560 per USD. Pergerakan ini dipicu seiring aksi beli USD oleh para eksportir sebagai profit taking atas penguatan tajam

JAKARTA: Akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah dan bertahan di level Rp 9.560 per USD. Pergerakan ini dipicu seiring aksi beli USD oleh para eksportir sebagai profit taking atas penguatan tajam USD.Hal tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa hal, dari internal Gubernur BI, Darmin Nasution, mengatakan indeks harga konsumen (inflasi) selama bulan Agustus 2012 diperkirakan akan terjadi peningkatan hingga bisa menembus 0,8 persen dan untuk inflasi YoY pun juga dipresiksi mencapai 4,5 persen.Pada sisi lain, kenaikan inflasi pada bulan Agustus disebabkan karena tingginya angka konsumsi saat hari raya Lebaran.  Bahkan, defisit APBN yang saat ini sebesar 2,23 persen masih bisa dinaikkan nilai defisitnya hingga angka 3,23 persen. Indonesia masih memiliki ruang fiskal dan moneter yang baik sehingga membuat kondisi neraca keuangan pemerintah lebih baik daripada AS dan Eropa.Adanya optimisme di Asia tentang penilaian perbaikan ekonomi di China. Kondisi pasar China sekarang ini sedang fokus pada data-data manufaktur PMI China versi pemerintah dan versi HSBC yang angkanya diestimasi akan mengalami perbaikan.  Sementara dari Eropa, pasar memiliki harapan adanya program terbaru yang akan diumumkan pada pertemuan ECB pada Kamis (6/9).Sementara  Presiden ECB, Mario Draghi, diperkirakan mengumumkan program terbaru untuk membatasi spread yield obligasi antara Jerman dengan Italia dan Spanyol.  Ada pula potensi intervensi ECB di pasar sekunder pada obligasi Spanyol dan Italia sehingga aksi spekulasi bisa dikurangi. Jika hal tersebut dikurangi maka diperkirakan akan beralih ke mata uang berisiko yang bisa mempengaruhi pergerakan Euro.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper