JAKARTA--Bank Indonesia kembali menyerap likuiditas valuta asing senilai US$1,025 miliar dari perbankan nasional melalui instrumen penempatan berjangka.Bank sentral kembali melakukan lelang penempatan berjangka (term deposit) valuta asing pada Rabu (4/7) dengan target indikatif sebesar US$750 juta untuk semua tenor.Lelang tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe), dengan jumlah penawaran yang masuk mencapai sebesar US$1,15 miliar dan berhasil menyerap US$1,02 miliar.Lebih terperinci, instrumen tersebut menyerap US$250 juta untuk tenor 7 hari dengan rata-rata suku bunga tertimbang (RRT) 0,129%. Selanjutnya, term deposit valas bertenor 14 hari menyerap US$430 juta dengan RRT bunga 0,148% adapun tenor 1 bulan menyerap US$345 juta dengan RRT bunga 0,179%Dengan hasil lelang ini, maka posisi outstanding term deposit valas BI mencapai US$1,61 miliar. Adapun hasil lelang ini menghasilkan rata-rata suku bunga tertimbang untuk masing-masing tenor yang mengalami penurunan antara 1-2 bps.Kenaikan jumlah dana valas yang diserap oleh bank sentral ini menunjukkan besarnya likuiditas dana yang dikelola perbankan domestik, terutama berkaitan dengan capital inflow oleh investor asing yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.Dana asing yang masuk tersebut, sebagian besar dalam rangka portfolio investment, dan ditempatkan di saham dan Sertifikat Berharga Negara (SBN), seiring dengan solidnya kondisi fundamental perekonomian Indonesia, dan didukung oleh sentiment positif di pasar keuangan global dan regionalBI diperkirakan akan kembali akan membuka lelang TD Valas minggu depan, tentunya dengan memperhatikan kondisi sektor keuangan dan likuiditas perbankan domestik. (bas)