JAKARTA: Industri Bank Perkreditan Rakyat menunjukan pertumbuhan yang berkualitas dengan membaiknya beberapa indikator keuangan selama 5 bulan pertama 2012.Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berhasil menyalurkan kredit hingga menembus Rp45,45 triliun pada akhir Mei 2012, atau meningkat 22,18% dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp37,2 triliun.Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun berhasil menembus Rp40,45 triliun, bertambah 19% dibandingkan dengan setahun yang lalu, dengan peningkatan lebih banyak pada tabungan yang memiliki portofolio Rp12,94 triliun dan sisanya adalah deposito.Kinerja penyaluran kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan penghimpunan DPK berhasil meningkatkan rasio intermediasi (loan to deposit ratio/LDR) industri menjadi 82,71%.Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), mengatakan pertumbuhan industri BPR menunjukan kualitas yang baik, tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah (non perfoming loan/NPL) menjadi 5,43% dibandingkan Mei 2011 yang tercatat 6,29%.“Ini menunjukan indikator keuangan yang membaik karena BPR menjalankan tata kelola dengan kehati-hatian sesuai aturan yang berlaku. Hal tersebut juga menunjukan kualitas managerial pengelolaan BPR juga membaik,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini Selasa (26/6).Selain itu, paparnya, industri BPR juga mampu meningkatkan efisiensi dengan penurunan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO. Industri mencatat BOPO pada level 77,85% dari sebelumnya 81,57%.Adapun dari sisi eksternal, dia menilai kinerja industri juga didorong oleh peningkatan permintaan masyarakat akan layanan . “Ini menunjukan kepercayaan masyarakat akan BPR terus tumbuh.”Seluruh indikator tersebut meningkatkan profitabilitas industri yang terlihat dari kenaikan return on equity dari 33,07% menjadi 34,04%.Adapun total aset industri pada akhir Mei tercatat Rp58,98 triliun, meningkat 20,51% dari setahun sebelumnya Rp48,94 triliun.Dia menambahkan asosiasi berharap kinerja BPR pada 7 bulan yang tersisa pada tahun ini bisa meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.“Perkembangan kinerja sampai Mei melebih dari tahun lalu. Kami optimis 7 bulan yang tersisa akan lebih baik sehingga penyaluran kredit bisa menembus 25%.”Hal yang sama juga diharapkan terjadi pada penghimpunan DPK, sehingga kondisi likuditas masih akan sehat dalam mendukung ekspansi pembiayaan.Namun, lanjutnya, pertumbuhan DPK diharapkan lebih banyak pada produk tabungan, yang memiliki struktur biaya dana lebih murah dari deposito.“Kami berharap cost of fund simpanan bisa menurun, sehingga BPR jadi lebih kompetitif dalam penyaluran pembiayaan dibandingkan dengan bank umum.” (Bsi)
BACA JUGA:
JEDA SIANG: IHSG hijau ketika Asia masih galau
- 10 PERILAKU PRIA Mampu Pikat Hati Wanita
- ASHTON KUTCHER & MILA KUNIS Bantah Gosip Pacaran, Tapi Kepergok Kencan
Kredit BNI cabang luar negeri capai US$780 juta
BURSA PAGI: IHSG dibuka naik 15 poin, jauhi Asia dan AS
TRAFFIC UPDATE: Cawang padat merayap
HARGA EMAS & BUYBACK ANTAM Kompak Naik Rp2.000/gram
KRISIS EROPA: Euro tak mampu tangkal tekanan
HARGA EMAS bergerak pada kisaran US$51/gram
REKOMENDASI SEKURITAS: 5 Saham berpotensi turun
HEADLINE HARI INI: Pasar ekspor hingga nasabah Antaboga
BISNIS INDONESIA HARI INI: Aturan MKBD Ganjal IPO
EURO 2012: Jadwal & Skor Pertandingan Perempat Final, Update 25 Juni
Indeks harga biji-bijian terangkat musim kering