Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUKUK INDOSAT: Minim Investor, Indosat turunkan ukuran

JAKARTA: PT Indosat Tbk, emiten penyedia layanan telekomunikasi, menurunkan nilai Sukuk Ijarah Indosat V dari Rp500 miliar menjadi Rp300 miliar. Sebaliknya, penawaran Obligasi VIII yang rencananya hanya dijatah Rp2 triliun naik menjadi Rp2,7 triliun

JAKARTA: PT Indosat Tbk, emiten penyedia layanan telekomunikasi, menurunkan nilai Sukuk Ijarah Indosat V dari Rp500 miliar menjadi Rp300 miliar. Sebaliknya, penawaran Obligasi VIII yang rencananya hanya dijatah Rp2 triliun naik menjadi Rp2,7 triliun karena banyaknya pemesan dalam proses book building.Menurut Division Head Public Relation, Adrian Prasanto, hal itu disebabkan sepinya minat investor terhadap sukuk yang ditawarkan. "Investor ingin bunganya lebih tinggi, sementara kita tidak bisa naikan lagi," katanya.Indosat dalam pengumuman tertulis dalam situsnya, menambah total nilai surat utang dari Rp2,5 triliun menjadi Rp3 triliun. Pemesanan obligasi secara total berhasil melampaui Rp3,7 triliun. Jumlah ini diklaim sebagai jumlah pemesanan terbesar sepanjang penerbitan yang dilakukan oleh Indosat.Dengan begitu, penerbitan Obligasi VIII  Indosat yang awalnya hanya Rp2 triliun naik menjadi Rp2,7 triliun. Surat utang ini terdiri dari Obligasi Indosat VIII Seri A dengan nilai Rp1,2 triliun dengan tenor 7 tahun dan suku bunga 8,635% per annum dan Obligasi Indosat VIII seri B dengan nilai Rp1,5 triliun dengan tenor 10 tahun bungan 8,875% per annum.Sedangkan Sukuk Ijarah Indosat V, turun dari nilai yang ditawarkan sebelumnya yaitu Rp500 miliar, menjadi Rp300 miliar dengan tenor 7 tahun dengan cicilan imbalan ijarah Rp6,46 miliar dibayar per kuartal.Menurut  Ariawan, analis obligasi Mega Capital Indonesia, bunga Sukuk Ijarah Indosat V sebetulnya cukup menarik karena nilainya sama dengan surat utang konvensional Indosat bertenor sama, yaitu 8,625%.Dia menduga, kurang diminatinya sukuk Indosat ini disebabkan oleh masih minimnya pangsa pasar syariah dalam negeri. "Investor syariah masih terbatas, tidak sebesar korporasi, makanya peminatnya juga sedikit," katanya.Dibandingkan dengan SUN yang kini bunganya sekitar 6,2%, obligasi Indosat dinilai lebih menjanjikan. "Apalagi pasar SUN sekarang masih volatil. Banyak investor cenderung memilih obligasi korporasi yang menawarkan kupon menarik," lanjut Ariawan.Adrian mengatakan, peruntukan dana obligasi dan sukuk ini tidak berubah atau ditambahkan. "Peruntukannya masih sesuai prospektus, yaitu untuk working capital dan pembelian kembali obligasi Indosat II," katanya.  Diberitakan sebelumnya, sekitar 65% dana obligasi dan sukuk ijarah akan digunakan untuk pembayaran lisensi jaringan kepada pemerintah, yaitu Biaya Hak Penggunaan Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio (IPSFR) Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular di pita frekuensi radio 800MHz, 900MHz, dan 1800MHz. Adapun 25% dana digunakan untuk pembelian base station subsystem (BSS) agar meningkatkan kapasitas di area traffic tinggi dan memperluas jangkauan jaringan. Sisanya, sebanyak 10% dipakai untuk melakukan opsi beli atas obligasi Indosat II 2002 seri B sebesar Rp200 miliar yang jatuh tempo pada 6 November 2032 mendatang. Indosat berencana merampungkan penerbitan obligasi ini pada 28 Juni mendatang. Sebelumnya, perseroan menetapkan lima penjamin emisi, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Standart Chartered Securities Indonesia. (10/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Christine Franciska

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper