JAKARTA: PT Bank International Indonesia Tbk, anak usaha Maybank Group asal Malaysia, mencermati kondisi pasar modal dalam rangka penerbitan obligasi dan obligasi subordinasi tahap II senilai Rp3,5 triliun.Esti Nugraheni, VP Corporate Communications Bank International Indonesia (BII), mengatakan perseroan merencanakan penerbitan obligasi dan obligasi subordinasi (subdebt) tahap II pada tahun ini.Meski demikian, paparnya, perseroan belum bisa menyampaikan kapan dan jumlah nilai emisi tahap II karena masih mencermati kondisi pasar.“Kami masih melihat kondisi pasar untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan emisi tahap II,” ujarnya hari ini, Kamis (21/6).Emisi obligasi dan subdebt tahap II ini merupakan bagian dari Penerbitan UmumBerkelanjutan dengan target total Rp6 triliun. Adapun rinciannya, obligasi senilai Rp4 triliun dan subdebt Rp2 triliun.Pada tahap I yang digelar menjelang akhir tahun lalu, perseroan berhasil menerbitkan surat uang senior senilai Rp2 triliun dan subdebt Rp500 miliar, sehingga masih ada peluang bagi BII untuk menerbitkan Rp3,5 triliun hingga 2013 mendatang.Pada tahap I perseroan menetapkan kupon pada 7,75% untuk obligasi seri A berjangka waktu 3 tahun dan 8,75% untuk obligasi seri B bertenor 5 tahun. Adapun kupon subdebt bertenor 7 tahun ditetapkan pada 10%.Hasil dari emisi tersebut seluruhnya akan dipergunakan untuk meningkatkan aset produktif dalam rangka pengembangan usaha BII yang difokuskan pada segmen UKM, Komersial, Konsumer dan Korporasi.Adapun hasil dari subdebt akan diperhitungkan sebagai modal pelengkap bawah (lower tier 2) sesuai ketentuan BI untuk memperkuat struktur permodalan serta struktur pendanaan jangka panjang BII.Obligasi Berkelanjutan BII telah memperoleh rating AAA(idn) dari PT Fitch Rating Indonesia (Fitch) dan (id)AA+ dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).Adapun untuk penerbitan Obligasi Subordinasi, BII juga telah memperoleh pemeringkatan surat utang jangka panjang dengan rating AA(idn) dari Fitch dan (id)AA dari Pefindo.
Dalam emisi tahap I, BII dibantu oleh enam sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi penerbitan efek utang korporasi itu.Keenamnya adalah PT Bahana Securities, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT HSBC Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Kim Eng Securities, dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia. (faa)