Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OBLIGASI ADHI KARYA: Kupon ditawarkan 9%-10,5%

JAKARTA: BUMN konstruksi PT Adhi Karya Tbk menawarkan kupon obligasi dan sukuk dengan kisaran 9%--10,5%.

JAKARTA: BUMN konstruksi PT Adhi Karya Tbk menawarkan kupon obligasi dan sukuk dengan kisaran 9%--10,5%.

 

Direktur PT Danareksa Sekuritas Tulus Nababan menyebutkan perseroan berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan sebesar Rp1,5 triliun.

 

Untuk obligasi tahap I akan diterbitkan sebesars Rp750 miliar yang terbagi atas obligasi konvensional sebesar Rp625 miliar dan sukuk mudharabah tahap I senilai Rp125 miliar.

 

Adapun obligasi itu terdiri dari dua seri yakni seri A sebanyak Rp375 miliar bertenor 5 tahun dengan indikasi kupon 9%-10% Dan seri B sebanyak 250 miliar bertenor 7 tahun dengan indikasi kupon 9,5%-10,5%.

 

Sementara itu, untuk sukuk mudharabah bertenor 5 tahun ditawarkan dengan indikasi imbal hasil sebesar 9%--10%.

 

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA dan idA(sy) dengan outlook stabil bagi Adhi Karya, naik dari sebelumnya idA- dan idA-(sy).

 

"Penetapan kupon itu dilakukan dengan melihat kondisi pasar dan peringkat yang didapat serta melihat faktor risiko yang ada," ujarnya hari ini, Kamis 7 Mei 2012.

 

Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan dana dari obligasi tahap I seri A dan sukuk mudharabah tahap I akan digunakan untuk refinancing obligasi dan sukuk perseroan yang akan jatuh tempo pada bulan depan.

 

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), disebutkan Obligasi IV ADHI tahun 2007 yang jatuh tempo pada 6 Juli 2012 senilai Rp375 miliar dan Sukuk Mudharabah I Adhi Tahun 2007 senilai Rp125 miliar.

 

Adapun sisanya sebesar Rp250 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan.  Dalam aksi korporasi ini, BUMN konstruksi itu telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia.

 

Pada perdagangan siang ini, harga saham emiten berkode ADHI berada pada level Rp950, melemah 1,04% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya, dan menjadikannya berkapitalisasi pasar sebesar Rp1,71 triliun. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Teguh Purwanto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper