Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Gajah Tunggal Tbk memperbesar alokasi belanja modal tahun ini dari US$50 juta menjadi US$80 juta—US$90 juta.
 
Direktur Gajah Tunggal Catharina Widjaja menyebut tambahan belanja modal akan dialokasikan untuk investasi proofing ground test.
 
"Ya tadinya hanya US$50 juta untuk maintenance mesin, tapi kami tambah untuk investasi proofing ground," jelasnya selepas Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta  hari ini, Selasa  29 Mei 2012.
 
Kebutuhan dana untuk belanja modal tahun ini, lanjutnya, akan dipenuhi melalui kas internal perseroan. Adapun jumlah kas dan setara kas perseroan di akhir Desember 2011 mencapai Rp753,42 miliar.
 
Alokasi dana capex tahun ini diharapkan bisa menagtrol pertumbuhan penjualan sebesar 10%--15%. Untuk merealisasikan target tersebut, Gajah Tunggal akan memaksimalkan kapasitas produksi yang sudah ada sembari memerbesar market share perseroan di pasar ban untuk kendaraan roda dua dan ban bias.
 
"Tahun lalu market share kami untuk ban sepeda motor dan ban bias sekitar 52%. Tahun ini kami target market share untuk keduanya mencapai 55%," jelasnya.
 
Adapun rerata utilisasi produksi perseroan tahun ini ditarget mencapai 80%.  Sebagai tambahan informasi, rerata utilisasi produksi Gajah Tunggal tahun lalu mencapai 78,6% , turun 3,31% dibandingkan dengan utilisasi tahun sebelumnya sebesar 81,2%. 
 
Pada 3 bulan pertama tahun ini, Catharina menjelaskan, kapasitas produksi perseroan untuk ban radial mencapai 45.000 ban per hari. Adapun, untuk ban kendaraan bermotor roda dua dan ban bias masing-masing mencapai 90.000 ban per hari dan 13.000 ban per hari.
 
Dampak Eropa
Meski menargetkan pertumbuhan penjualan di kisaran 10%—15%, tetapi Catharina belum mau memberikan bocoran mengenai target laba bersih 2012. Menurutnya, hal tersebut akan sangat bergantung pada nilai tukar rupiah.
 
Berdasarkan laporan tahunan perseroan, porsi penjualan ekspor tahun lalu mencapai 40% dari penjualan konsolidasi, atau melebihi Rp10 triliun. Beberapa pasar ekspor yang digarap Gajah Tunggal a.l Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.
 
Meski porsi penjualan ekspor Gajah Tunggal lumayan besar, tetapi Catharina optimistis krisis di Eropa tidak akan berpengaruh banyak bagi penjualan perseroan. Alih-alih mengalami penurunan, lanjutnya, penjualan perseroan di Eropa justru mengalami peningkatan.
 
“Kami memroduksi ban second tier dengan harga yang tentunya lebih murah dibandingkan dengan ban first tier. Akibat krisis, ban produksi kami lebih banyak dibeli karena lebih murah,” imbuhnya. (sut)
 
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erly Rusiawati
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper