JAKARTA: Harga saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk kembali anjlok setelah DBS Group asal Singapura memutuskan melakukan penundaan akuisisi hingga 1—2 tahun mendatang.
Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, harga saham Bank Danamon menyentuh Rp5.550 per lembar atau turun 5,95% dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu Rp5.900.
Hal itu melanjutkan penurunan yang terjadi pada pekan lalu, seusai Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan bank sentral tidak akan mengeluarkan izin akuisisi Bank Danamon oleh DBS Group sebelum aturan mengenai pembatasan saham maksimum perbankan dan lisensi berjejang (multiple license) diterbitkan.
Pada Jumat lalu, harga saham Bank Danamon ditutup melemah 6,35% dibandingkan dengan sehari sebelumnya Rp6.300 per lembar saham.
Seperti dikutip dari Bloomberg, CEO DBS Group Piyush Gupta menyatakan pihaknya memutuskan menunda akuisisi saham Bank Danamon antara 1—2 dua tahun mendatang.
DBS Group secara resmi mengumumkan rencana akuisisi 67,37% saham Bank Danamon yang dimiliki oleh Temasek pada Senin 2 April 2012 lalu..
Sebelum pengumuman resmi tersebut, Bank Danamon meminta kepada otoritas bursa untuk mensuspensi perdagangan saham dengan kode BDMN.
Seusai suspensi dibuka pada Selasa, 3 April 2012, harga saham BDMN langsung melesat menyentuh Rp6400, meningkat 39,13% dibandingkan dengan harga sebelum suspensi yakni Rp4.600. (sut)
BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:
- HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak
- Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur
- PPA Belum Berencana Terbitkan Obligasi
TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:
KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia
ENGLISH NEWS:
- PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers
- PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program
- ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia
- MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point
- MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans
- RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge
- JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com