JAKARTA: Produsen batu bara termal terbesar kedua di Indonesia, PT Adaro Energy Tbk, sudah menghabiskan US$175 juta—US$200 juta dari seluruh belanja modal yang disiapkan pada tahun ini.Nilai belanja modal yang setara dengan Rp1,8 triliun itu baru 28% dari total belanja modal perseroan yang dianggarkan sebesar US$650 juta—US$700 juta.“Perseroan menyiapkan belanja modal atau capital expenditure/capex US$650 juta—US$700 juta dan sepanjang kuartal I/2012 sudah mengalokasikan antara US$175 juta—US$200 juta untuk biaya perawatan dan infrastruktur jalan,” kata David Tendian, Direkur Keuangan Adaro di Jakarta, akhir pekan lalu.Per kuartal I/2012, Adaro Energy membukukan laba bersih US$122 juta atau setara dengan Rp1,1 triliun, naik 12% dari periode yang sama tahun lalu US$109 juta.Adaro mencatatkan 21% kenaikan penjualan bersih menjadi US$916 juta dari sebelumnya US$757,23 juta.Meski demikian, margin bersih minus 6,99% dari 14,32% menjadi 13,32%, margin laba kotor juga turun tipis 1,5% menjadi 32,53% dari 33,02%. Produksi batu bara perseroan naik 3,4% menjadi 10,96 juta ton, penjualan juga naik 3,1% menjadi 11,25 juta ton. (faa)
+ JANGAN TINGGALKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:
> Suzuki ERTIGA, Persaingan Jadi PANAS
> JELANG 1 MEI: Hari Buruh Diharapkan Damai
> MANDIRI FINANCE Profit Soares 40%
> BARCLAYS Leaderships Under Fire
> INDONESIAN IDOL: Sean Calon Juara?
> PENGUSAHA MUDA: Baba Rafi Ekspansi ke ASEAN
> EDITORIAL BISNIS: Jangan Lagi Jadi Jago Kandang
> KAFE BISNIS: Mari Nikmati Dividen Demokrasi