JAKARTA: Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dikabarkan telah menerbitkan obligasi berdenominasi dolar AS senilai US$ 500 juta, lebih tinggi dengan dibandingkan dengan rencana semula US$300 juta.
Bloomberg melaporkan seorang sumber yang mengetahui penjualan tersebut mengatakan obligasi berdenominasi dolar AS (global bond) tersebut memiliki jangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada 26 April 2017.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/Indonesia Eximbank) menetapkan tingkat imbal hasil (yield) sebesar 3,9% untuk emisi tersebut.
Dalam aksi korporasi ini, LPEI telah menunjuk HSBC, Mitsubishi UFJ Securities International, dan Standard Chartered Bank sebagai penjamin emisi.
Namun, Direktur Pelaksana LPEI Suharsono membantah kalau sudah dilakukan eksekusi terhadap emisi global bond tersebut.
“Belum dieksekusi,” ujarnya lewat pesan singkat kepada Bisnis, hari ini Jumat 20 April 2012.
Suharsono mengaku tidak mengetahui secara pasti tentang jadwal emisi tersebut.
Basuki Setyajid, Direktur Pelaksana LPEI yang bertanggungjawab terhadap emisi global bond tersebut belum bisa dikonfirmasi oleh Bisnis.
Basuki yang berada di luar negeri sejak awal pekan ini dalam keperluan road show emisi global bond, tidak menjawab panggilan telepon maupun pesan singkat yang dikirimkan oleh Bisnis.
LPEI melakukan road show di tiga negara, yakni Singapura (Senin 16/4), Hong Kong (Selasa 17 April) dan London (Kamis 19 April). Namun, pada akhir bulan lalu, Basuki mengatakan Eximbank berencana untuk menerbitkan global bond senilai US$300 juta.
Hasil emisi tersebut akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit ekspor pada tahun ini, yang ditargetkan tumbuh 30% dibandingkan dengan akhir tahun lalu sebesar Rp20,5 triliun.
Lembaga yang khusus dibentuk pemerintah untuk mendukung kegiatan ekspor ini juga telah menerbitkan obligasi berdenominasi Rupiah senilai Rp3,25 triliun pada akhir tahun lalu.
Emisi tersebut merupakan Tahap I dari obligasi berkelanjutan dengan nilai total Rp10,5 triliun. Pada semester II mendatang, perseroan juga akan menggelar emisi Tahap II untuk mengejar target total dari penerbitan obligasi tersebut.
Selain emisi obligasi, perseroan juga akan mencari pendanaan dari pinjaman perbankan baik domestic maupun luar negeri. Sampai 20 Maret 2012 LPEI catat total pembiayaan dan piutang mencapai Rp20,9 triliun.
Dari hasil tersebut, pihaknya LPEI berhasil membukukan laba bersih hingga Rp133,7 miliar.
Awal pekan ini Fitch Ratings menetapkan peringkat program surat utang jangka menengah denominasi euro (EMTN) LPEI di level BBB-.
Julita Wikana, Analis Utama & Direktur Fitch, mengatakan peringkat tersebut disematkan untuk program penerbitan EMTN senilai US$1,5 juta yang masih diajukan. (ea)