Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUKUK RITEL 004: H-1, Pemesanan hampir 100%

JAKARTA: Memasuki H-1 masa penawaran Sukri 004, total pemesanan Sukri 004 telah mencapai Rp13,18 triliun, atau 96,42% dari total komitmen awal agen penjual sebesar Rp13,67 triliun.Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto menerangkan perhitungan

JAKARTA: Memasuki H-1 masa penawaran Sukri 004, total pemesanan Sukri 004 telah mencapai Rp13,18 triliun, atau 96,42% dari total komitmen awal agen penjual sebesar Rp13,67 triliun.Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto menerangkan perhitungan tersebut berasal dari 23 agen penjual karena satu agen penjual lainnya belum menyampaikan laporan."Laporan harian penjualan Sukri 004 pada 15 Maret 2012, dari 23 AP [agen penjual] yang menyampaikan laporan, total pemesanan sebesar Rp13,18 triliun," katanya, hari ini 16 Maret 2012.Jumlah tersebut, lanjutnya, berasal dari sebanyak 16.326 investor. Sebelumnya, sebanyak 20 AP telah meminta penambahan kuota (upsize) penjualan Sukri 004 sebesar Rp5,48 triliun.Dengan demikian, proyeksi penjualan seluruh agen penjual menjadi Rp19,15 triliun. Hari ini merupakan hari terakhir masa penawaran Sukri 004.Dalam penerbitan kali ini, pemerintah menawarkan tingkat kupon Sukri 004 sebesar 6,25% dengan harga at par (100%). Kupon tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan kupon tiga seri Sukri sebelumnya.Namun demikian, jika dibandingkan dengan tingkat yield surat utang negara (SUN) dengan tenor sama yaitu sekitar 4,8%, kupon Sukri 004 tersebut masih cukup menarik.Surat utang yang beraset dasar proyek APBN 2012 dan jatuh tempo pada 21 September 2015 itu akan ditawarkan mulai Senin pekan depan hingga 16 Maret dengan masa penjatahan dan setelmen masing-masing 19 dan 21 Maret. Adapun pencatatan di Bursa Efek Indonesia akan dilaksanakan pada 22 Maret.Minimum pemesanan Sukri 004 adalah Rp5 juta dan kelipatannya sedangkan maksimum pemesanan adalah Rp5 miliar. Sukri 004 bisa diibeli dari 24 agen penjual yang terdiri dari 13 bank dan 11 perusahaan sekuritas. (bsi)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper