JAKARTA: Pergerakan harga obligasi negara di pasar sekunder diperkirakan masih akan menyamping (sideways) sampai adanya kejelasan soal kebijakan BBM dan tarif dasar listrik.
Fadlul Imamsyah, Vice President of Investment CIMB Principal Asset Management menilai keputusan Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada level 5,75% tidak akan terlalu signifikan mempengaruhi pergerakan harga surat utang negara (SUN).
“Secara umum implikasinya positif ke pasar obligasi. Paling tidak kalau ada fluktuasi pun harusnya tidak akan besar pengaruhnya ke harga,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, hari ini.
Menurutnya, pasar obligasi sampai saat ini masih menunggu pengumuman kenaikan BBM dan tarif dasar listrik (TDL).
Sebelum ada pengumuman tersebut, lanjutnya, pergerakan harga SUN masih akan sideways. “Hari ini pasar obligasi sedikit koreksi tapi masih dalam batas wajar dan sehat karena sudah sempat naik setelah keluarnya pengumuman inflasi.”
Indeks harga SUN menurut data Perhimpunan Pedagan Surat Utang Negara (Himdasun) ditutup turun 82 poin ke level 111,01 dari posisi sehari sebelumnya 111,83. (yus)