JAKARTA: Permintaan investor terhadap sukuk ritel atau Sukri 004 melalui agen penjual telah menembus Rp11 triliun.Hal tersebut terungkap dalam acara pembekalan marketing tim agen penjual Sukri 004 yang digelar di kantor Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, Jumat 2 Maret 2012.Salah seorang agen penjual yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan pemerintah menyampaikan total komitmen penjualan yang diajukan oleh 24 agen penjual Sukri 004 telah melampaui Rp11 triliun."Untuk berapa target indikatifnya sendiri mungkin pemerintah masih akan membahasnya," ungkapnya kepada Bisnis.Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto masih enggan membeberkan berapa target indikatif yang ditetapkan pemerintah dalam penerbitan Sukri kali ini."Target indikatif tidak kami umumkan dulu karena selalu berubah. Awalnya sesuai jumlah yang mampu dijual oleh para agen penjual tapi kadang-kadang ada agen yang tidak mencapai realisasi penjualan sesuai kuota yang dijanjikan," katanya.Namun, menurutnya, instrumen Sukri dan Obligasi ritel (ORI) merupakan instrumen investasi yang paling aman dan menguntungkan terlebih pada saat situasi pasar keuangan yang masih bergejolak.Dalam penerbitan kali ini, pemerintah menawarkan tingkat kupon Sukri 004 sebesar 6,25% dengan harga at par (100%). Kupon tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan kupon tiga seri Sukri sebelumnya.Namun demikian, jika dibandingkan dengan tingkat yield surat utang negara (SUN) dengan tenor sama yaitu sekitar 4,8%, kupon Sukri 004 tersebut masih cukup menarik.Surat utang yang beraset dasar proyek APBN 2012 dan jatuh tempo pada 21 September 2015 itu akan ditawarkan mulai Senin pekan depan hingga 16 Maret dengan masa penjatahan dan setelmen masing-masing 19 dan 21 Maret. Adapun pencatatan di Bursa Efek Indonesia akan dilaksanakan pada 22 Maret.Minimum pemesanan Sukri 004 adalah Rp5 juta dan kelipatannya sedangkan maksimum pemesanan adalah Rp5 miliar. Sukri 004 bisa dibeli dari 24 agen penjual yang terdiri dari 13 bank dan 11 perusahaan sekuritas.Pengamat Sukuk Imam M.S. menilai tingkat kupon yang ditawarkan masih cukup menarik ketimbang bunga deposito. "Pajak sukuk cuma 15% sementara pajak deposito 20%. Jadi bunga netto-nya, masih menarik sukuk," katanya.Selain investor ritel, lanjutnya, investor institusi juga akan banyak memburu instrumen surat utang ini di pasar sekunder karena yield-nya yang lebih tinggi dibandingkan dengan kupon sukuk yang diterbitkan melalui lelang."Jadi ini menarik dikoleksi oleh institusi. Dengan masuknya institusi di pasar sekunder, harga Sukri 004 bisa naik 250 basis poin," tuturnya.Dengan mempertimbangkan kebutuhan pendanaan pemerintah dan profil jatuh tempo SUN dan sukuk, Imam memperkirakan pemerintah akan menyerap Sukri 004 sekitar Rp8 triliun-Rp12 triliun.Penerbitan Sukri telah dimulai sejak 2009 yakni Sukri 001 bertenor 3 tahun senilai Rp5,56 triliun dengan kupon 12%.Sukri seri 002 diterbitkan pada 2010 senilai Rp8,03 triliun dengan kupon 8,7%. Selanjutnya Sukri 003 diterbitkan pada tahun ini senilai Rp7,34 triliun dengan kupon 8,15%. (Bsi)
LELANG SUKUK: Permintaan Sukri 004 tembus Rp11 triliun
JAKARTA: Permintaan investor terhadap sukuk ritel atau Sukri 004 melalui agen penjual telah menembus Rp11 triliun.Hal tersebut terungkap dalam acara pembekalan marketing tim agen penjual Sukri 004 yang digelar di kantor Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Puput Jumantirawan
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Bos Ancol (PJAA) Bicara Dampak Kenaikan PPN 12% pada 2025
5 jam yang lalu
Cek rekomendasi analis, Saham GoTo berpotensi Naik
5 jam yang lalu