JAKARTA: PT Pefindo menilai langkah PT Indosat Tbk menjual 2.500 menara tidak memiliki dampak langsung terhadap peringkat perusahaan dan surat utang perseroan.Dengan demikian, Pefindo tetap mempertahankan rating perseroan dan obligasi pada level idAA+ serta rating sukuk idAA+ (sy) dengan outlook stabil. Obligasi dan sukuk tersebut adalah obligasi II/2002, obligasi V/2007, obligasi VI/2008, obligasi VII/2009, sukuk ijarah II/2007, sukuk ijarah III/2008, dan sukuk ijarah IV/2009. Periode rating tersebut berlaku 24 Februari 2012-1 Oktober 2012. Analis Pefindo Niken Indriarsih dan Anies Setyaningrum menerangkan meskipun transaksi tersebut dapat meningkatkan posisi likuiditas perseroan dan berpotensi mengurangi beban utang, transaksi tersebut akan membuat perseroan dibebani oleh biaya sewa."Pefindo akan memantau dampak dari kewajiban baru atas sewa guna usaha tersebut terhadap struktur modal perseroan," jelas keduanya dalam keterangan resmi hari ini, 29 Februari 2012.Indosat merupakan penyedia layanan telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia dengan layanan seluler, multimedia, internet dan data komunikasi (MIDI), dan jasa telekomunikasi tetap.Per 30 September 2011, sebanyak 65% saham perseroan dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel Asia) Pte Ltd, pemerintah Indonesia memiliki 14,3% saham, lalu SKAGEN Funds asal AS memiliki 5,6% saham perseroan, dan sisanya 15,1% dimiliki oleh publik. (tw)
RATING INDOSAT: Tetap di peringkat idAA+
JAKARTA: PT Pefindo menilai langkah PT Indosat Tbk menjual 2.500 menara tidak memiliki dampak langsung terhadap peringkat perusahaan dan surat utang perseroan.Dengan demikian, Pefindo tetap mempertahankan rating perseroan dan obligasi pada level idAA+
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Nadya Kurnia
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
9 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Bos Ancol (PJAA) Bicara Dampak Kenaikan PPN 12% pada 2025
5 jam yang lalu
Cek rekomendasi analis, Saham GoTo berpotensi Naik
5 jam yang lalu