JAKARTA: Sentimen positif baik dari pasar domestik maupun global telah mendorong penurunan tingkat yield obligasi pemerintah.Hal tersebut terlihat dari pergerakan yield curve government bond versi PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA-IGSYC) yang untuk kali kedua sepanjang pekan ini kembali memperlihatkan pergerakan bullish di semua tenornya.Pada sesi akhir perdagangan kemarin, yield didominasi oleh penurunan dengan rata-rata penurunan mencapai 14,9 basis poin. Tenor pendek (1-4tahun) turun paling cepat di antara tenor lainnya sebanyak 18,4 basis poin disusul kemudian oleh tenor panjang (8-30tahun) yang turun 14,6 basis poin dan tenor menengah (5-7tahun) yang turun 12,6 basis poin."Turun cepatnya tenor pendek dibandingkan dengan tenor panjangnya membuat spread yield tenor 2 dan 10 tahun melebar ke posisi 111 basis poin dari 106 basis poin pada hari sebelumnya," ungkap Sekretaris Perusahaan IBPA Tumpal Sihombing, pagi ini.Seiring dengan penurunan yield tersebut, harga-harga SUN benchmark pun masih mencatatkan kenaikan sama seperti hari sebelumnya. Kenaikan tersebut mencapai 55-215 basis poin dengan seri FR0061 yang mencatatkan kenaikan tertingginya ke level harga 111,150 dan YTM 5,5640%.Adapun indeks harga bersih surat utang negara, GBIX-Clean Price masih mencatatkan penguatan untuk kali keempat sepanjang pekan ini. Hingga akhir perdagangan kemarin, indeks ditutup menguat pada posisi 133,38, naik 1,46 poin atau 1,11% sementara GBIX-Total Return naik ke posisi 164,63 atau naik 1,81 poin. Sementara itu, GBIX-Effective Yield turut tertekan ke posisi 5,8143%."Maraknya sentimen positif baik dari pasar domestik maupun global turut mendorong rally indeks berlanjut hingga kemarin," jelasnya.Dari domestik, terangnya, ekspektasi positif semakin berlanjut setelah Associate Director of Sovereign and International Public Finance Ratings Standard and poor’s (S&P) Agost Benard di Singapura menegaskan fundamental kredit Indonesia semakin membaik. "Ini menjadi indikasi bahwa S&P akan mengikuti jejak Moody’s dan Fitch untuk menaikkan peringkat utang Indonesia ke level investment grade," ujarnya.Saat ini menurut S&P, Indonesia masih berada di level BB+ satu tingkat di bawah investment grade.Sementara dari global, sambung Tumpal, hasil lelang surat utang di Spanyol dan Prancis berhasil meredakan kecemasan mengenai pendanaan di sejumlah negara Eropa. Spanyol menjual surat utang senilai 6,61 miliar euro atau setara dengan US$8,6 milliar. Angka tersebut melampaui target maksimum senilai 4,5 miliar euro. Sementara Perancis berhasil menjual surat utang senilai 7,97 miliar euro. Dari AS, Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, aplikasi pengajuan asuransi pengangguran turun sebesar 50.000 menjadi 352.000 pada pekan yang berakhir 14 Januari.Meski indeks harga SUN terus menguat, total volume perdagangan obligasi tercatat turun 35,8% dari Rp10,4 triliun menjadi Rp6,6 triliun. Frekuensi perdagangan juga turun 17,6% dari 807 transaksi menjadi 665 transaksi. Seri FR0058 masih menjadi seri obligasi pemerintah teraktif dengan total volume perdagangan sebesar Rp1,7 triliun dan ditransaksikan sebanyak 207 kali transaksi.Sementara itu, Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Tahap I Tahun 2011 Seri C (ADMF01CCN1) menjadi seri obligasi korporasi teraktif dengan total volume perdagangan sebesar Rp53 miliar dan ditransaksikan 15 kali.(api)
OBLIGASI PEMERINTAH: Sentimen positif pasar global dorong penurunan yield
JAKARTA: Sentimen positif baik dari pasar domestik maupun global telah mendorong penurunan tingkat yield obligasi pemerintah.Hal tersebut terlihat dari pergerakan yield curve government bond versi PT Penilai Harga Efek Indonesia/Indonesia Bond Pricing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Lingga Sukatma Wiangga
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Gerak BlackRock Cs di Saham Antam (ANTM) Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
19 menit yang lalu
Saham Energi Tancap Gas Sepanjang 2024, Bisa Dorong IHSG di 2025?
1 hari yang lalu