JAKARTA: Total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana pada tahun ini diproyeksikan tumbuh 15%-17% menjadi Rp193,47 triliun--Rp196,84 triliun dengan catatan krisis utang Eropa bisa terselesaikan.Namun, jika krisis utang Eropa tidak dapat diatasi, pertumbuhan NAB sepanjang tahun ini diperkirakan akan cenderung konservatif yakni 10% bahkan bisa lebih rendah dari angka tersebut.Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) Abiprayadi Riyanto mengatakan pertumbuhan industri reksa dana di dalam negeri tidak bisa menghindar dari gejolak krisis yang terjadi di zona Eropa."Meski domestik Indonesia kuat, tapi nggak bisa 100% menghindar dari dampak krisis Eropa," katanya kepada pers, hari ini.Menurutnya, jenis reksa dana saham masih akan menjadi kontributor terbesar dalam pembentukan total NAB pada tahun ini karena rendahnya tingkat suku bunga Bank Indonesia. Proyeksi pergerakan indeks saham yang diperkirakan menembus level 5.000 juga akan mengerek tingkat return dari reksa dana saham."Kalau jenis reksa dana obligasi, return-nya tidak akan jauh dari BI rate. Jadi pergerakannya terbatas paling bedanya di rating," jelasnya.Sepanjang tahun lalu, data APRDI mencatat pertumbuhan NAB sebesar 12,84% menjadi Rp168,24 triliun dibandingkan dengan kinerja 2010 sebesar Rp149,09 triliun.Kontributor terbesar masih disumbang oleh reksa dana saham sebesar Rp61,35 triliun. Posisi kedua dan ketiga ditempati oleh reksa dana pasar uang dan reksa dana obligasi dengan NAB masing-masing Rp41,83 triliun dan Rp28,93 triliun.Dari sisi investor, jumlahnya meningkat 30,9% menjadi 463.327 dari tahun sebelumnya Rp353.704. "Dari jumlah tersebut, 90%-nya merupakan investor ritel dan sisanya institusi," ujarnya.Lebih lanjut Abiprayadi mengingatkan adanya profil jatuh tempo untuk produk obligasi negara ritel (ORI) dan obligasi syariah negara ritel (Sukri) sehingga perlu antisipasi dini dengan mencari produk pengganti."MI harus cari akal supaya industri tetap tumbuh dan memberikan benefit kepada semua pihak," ujarnya.Pada tahun ini, lanjutnya, APRDI juga akan terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi dalam rangka memperluas basis investor reksa dana khususnya ritel. "Kami akan arahkan agar investasi reksa dana ini dilakukan secara reguler," katanya.Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sepanjang 2011 telah memberikan pernyataan efektif terhadap 141 reksa dana yang meliputi 50 reksa dana konvensional dan 91 reksa dana terproteksi. Pernyataan efektif juga diberikan kepada 4 RDPT atau yang biasa disebut private equity fund itu.Dibandingkan dengan kondisi 2010, regulator pasar modal memberikan efektif lebih banyak yakni 144 reksa dana yang meliputi 26 konvensional dan 118 terproteksi.Meski demikian dalam periode tersebut, terjadi pembubaran 110 reksa dana baru. Jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan 2010 yang mencapai 138 reksa dana.Adapun jumlah reksa dana termasuk terproteksi dan RDPT beredar sepanjang tahun lalu mencapai 765 reksa dana (yang terdiri dari 673 reksa dana ditambah 92 RDPT) dari tahun sebelumnya 714 reksa dana.(faa)
REKSA DANA: Total NAB diproyeksi naik 17%
JAKARTA: Total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana pada tahun ini diproyeksikan tumbuh 15%-17% menjadi Rp193,47 triliun--Rp196,84 triliun dengan catatan krisis utang Eropa bisa terselesaikan.Namun, jika krisis utang Eropa tidak dapat diatasi, pertumbuhan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Gerak BlackRock Cs di Saham Antam (ANTM) Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
22 menit yang lalu
Saham Energi Tancap Gas Sepanjang 2024, Bisa Dorong IHSG di 2025?
1 hari yang lalu