Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SAHAM GARUDA: Asing berminat, harga belum cocok

JAKARTA: PT Danareksa (Persero) sebagai pemegang saham PT Danareksa Sekuritas menyatakan terdapat dua investor asing yang menjajaki pembelian saham PT Garuda Indonesia Tbk meski dari sisi harga belum cocok.Direktur Utama Danareksa Edgar Ekaputra mengatakan

JAKARTA: PT Danareksa (Persero) sebagai pemegang saham PT Danareksa Sekuritas menyatakan terdapat dua investor asing yang menjajaki pembelian saham PT Garuda Indonesia Tbk meski dari sisi harga belum cocok.Direktur Utama Danareksa Edgar Ekaputra mengatakan anak usaha perseroan tengah mencari investor yang berminat atas saham Garuda tersebut. Hanya saja soal harga memang menjadi pertimbangan mengingat kinerja perusahaan penerbangan Indonesia itu tahun lalu cukup baik.“Masih ini kok, dalam proses mencari [investor], kalau nama [peminat] saya belum dapat airlines-nya, yang datang ke kami ada dua peminat, tapi belum,” katanya usai 2012 Indonesian Investment Outlook yang digelar Danareksa di Jakarta, hari ini.Menurut Edgar, pihaknya tidak ada target melepas saham Garuda yang dimiliki karena sangat tergantung dengan harga saham Garuda yang ditawarkan. “Kami sih engga ada target kapan, tergantung dengan harga, kalau hari ini ada [investor] yang nge-bid Rp750 per saham kami lepas,” katanya sambil tertawa.Dia mengatakan soal harga perlu penetapan yang sesuai mengingat kinera Garuda Indonesia tahun lalu cukup baik. Dalam laporan keuangan per 30 September 2011, Garuda yang berkode saham GIAA ini membukukan laba bersih Rp306,4 miliar naik 57,7% dari perolehan periode sama 2010 Rp194,8 miliar.Emiten yang baru go public paruh Februari 2011 ini juga berhasil membukukan laba usaha Rp374 miliar. Perseroan mencatat rugi usaha Rp289 miliar pada kuartal III/2010 dan Rp67 miliar pada akhir 2010. “Kita akan menilai ulang harga, kita lihat performa bisnis mereka 2011 juga bagus,” katanya.Dalam kesempatan tersebut, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Jasa Parikesit Suprapto mengatakan soal pelepasahan saham Garuda sepenuhnya merupakan aksi korporasi sehingga pihaknya dalam hal ini pemerintah tidak ikut campur.“Itu sepenuhnya corporate action Pemerintah tidak ikut campur dan kalau soal minta kursi direksi atau komisaris itu harus mendapatkan persetujuan dari pemerintah,” katanya.Seperti diketahui tiga penjamin pelaksana emisi (underwriter) dalam pelepasan saham perdana Garuda Indonesia adalah PT Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Tiga BUMN sekuritas itu menjadi pemegang 10,88% saham GIAA atau 2,46 miliar saham.Dengan posisi memegang saham 2,46 miliar saham itu, maka tiga penjamin emisi mengeluarkan dana sebesar Rp1,85 triliun untuk menyerap saham yang tidak laku dijual tersebut.Pada perdagangan sore ini, harga saham GIAA berada pada level Rp560, menguat 5,66% atau naik Rp30 dari penutupan perdagangan sebelumnya dan menjadikannya berkapitalisasi pasar Rp12,45 triliun. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper