Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Royal Oak bidik pendapatan Rp1,2 triliun

JAKARTA: PT Royal Oak Development Asia Tbk menargetkan perolehan pendapatan pada tahun ini mencapai Rp1,2 triliun seiring dengan rencana akuisisi tiga sampai lima perusahaan properti.Sejalan dengan itu, perseroan yang 68,01% sahamnya baru saja diakuisisi

JAKARTA: PT Royal Oak Development Asia Tbk menargetkan perolehan pendapatan pada tahun ini mencapai Rp1,2 triliun seiring dengan rencana akuisisi tiga sampai lima perusahaan properti.Sejalan dengan itu, perseroan yang 68,01% sahamnya baru saja diakuisisi oleh Pikko Land Corporation, perusahaan asal British Virgin Island itu mematok target laba bersih sebesar Rp150 miliar.Sampai dengan 30 September 2011, perseroan yang memiliki total aset Rp2,31 triliun itu telah mengantongi pendapatan bersih dan laba bersih masing-masing Rp88,95 miliar dan Rp3,79 miliar.Direktur Utama Royal Oak Nio Yantony mengutarakan dirinya belum bisa menyebutkan realisasi pendapatan dan laba bersih sepanjang 2011 karena masih dalam tahap audit.Terkait rencana akuisisi pada tahun ini, Nio mengatakan semua perusahaan yang akan diakuisisi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti. "Nilai akuisisinya sekitar Rp500 miliar-Rp1 triliun. Capex yang kami sediakan tahun ini sekitar Rp1 triliun," katanya dalam paparan publik, hari ini, 10 Januari 2012.Dia menjelaskan untuk akuisisi tiga perusahaan ditargetkan terealisasi pada kuartal pertama tahun ini. Adapun sumber pendanaan untuk akuisisi tersebut berasal dari kas internal, pinjaman perbankan, pihak ketiga [presell], atau dari pemegang saham. "Komposisinya tergantung kebutuhan," ujarnya.Selain melakukan akuisisi, lanjutnya, perseroan juga akan melakukan inovasi dan pengembangan usaha lain secara berkesinambungan a.l. mengoptimalkan lahan yang sudah dimiliki, melakukan penelitian dan pengembangan secara signifikan untuk menghasilkan produk properti yang berkualitas dan berkelas sehingga memiliki nilai jual yang tinggi, dan terus merespon secara dinamis atas setiap perubahan yang terjadi di pasar.Sepanjang tahun lalu, ujar Nio, perseroan telah mengakuisisi delapan perusahaan properti dengan nilai mencapai Rp1,19 triliun. Dana akuisisi diperoleh perseroan dari divestasi anak usaha dan cash flow perusahaan.Seperti diketahui, perseroan telah mendivestasi 99,86% saham atau sekitar 799 juta saham PT Transpacific Mutual Capita kepada PT Swadayanusa Kencana Raharja senilai Rp730 miliar pada tahun lalu. Transpacific Mutual merupakan anak usaha perseroan yang bergerak di bidang asuransi, finansial, dan properti. "Divestasi kami lakukan karena kami ingin fokus menjalankan bisnis di bidang properti," terang Nio.Delapan perusahaan itu adalah PT Multi Pratama Gemilang senilai Rp267 miliar, PT Tiara Sakti Mandiri senilai Rp2,7 miliar, PT Fortuna Cahaya Cemerlang senilai Rp968 juta, PT Bangun Megah Pratama senilai Rp41,5 miliar, PT Simpruk Arteri Reality senilai Rp365 miliar, PT Lumbung Mas Sejahtera senilai Rp41,8 miliar, PT Indo Prakarsa Gemilang senilai Rp9,7 miliar, dan PT Unggul Kencana Persada senilai Rp599 miliar."Akuisisi dan divestasi tersebut telah berdampak positif terhadap kinerja perseroan yang mana aset naik 75,24% menjadi Rp2,3 triliun dari sebelumnya Rp1,3 triliun," tambah Nio. (fa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper