JAKARTA: Rencana pemerintah menerbitkan obligasi berdenominasi valas bertenor 30 tahun dengan indikasi kupon 5,375%--5,5% dinilai sudah tepat.
Analis Obligasi PT Nusantara Capital Securities I Made Adi Saputra mengatakan tenor yang ditawarkan juga cukup panjang sehingga menguntungkan bagi pemerintah. "Obligasi global yang jatuh tempo 2038 saat ini ditransaksikan dengan imbal hasil pada kisaran 5,22%," katanya saat dihubungi Bisnis, Senin 9 Januari.
Dengan selisih jatuh tempo 4 tahun antara global bond yang tercatat saat ini dan global bond yang akan diterbitkan tersebut, terangnya, tingkat imbal hasil indikasi yang ditawarkan pemerintah pada level 5,375%--5,5% juga sudah cukup wajar.
Pemerintah sebelumnya dikabarkan mulai menawarkan obligasi global (global bond) bertenor 30 tahun pada hari ini. Menurut salah satu sumber yang dikutip Bloomberg, hari ini, obligasi itu akan dirilis dengan indikasi imbal hasil pada kisaran 5,375%--5,5%.
Dalam penerbitan itu, ungkap sumber itu, pemerintah Indonesia telah menunjuk tiga pelaksana penawaran (arranger) yaitu HSBC Holdings Plc, JPMorgan Chase & Co, dan Standard Chartered Plc.
Siang ini, Fitch Ratings memberikan peringkat ekspektasi BBB-(exp) dan Moody's Investor Service pada level (P)Ba1 atas rencana penerbitan global bond perdana pada tahun naga ini. (ea)