Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Giliran Indo Tambangraya siapkan perubahan jadwal pengapalan

JAKARTA: Setelah PT Harum Energy Tbk menyampaikan kemungkinan pengaturan ulang jadwal pengapalan batu baranya, kini giliran raksasa batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengakui hal serupa, menyusul runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara Sabtu

JAKARTA: Setelah PT Harum Energy Tbk menyampaikan kemungkinan pengaturan ulang jadwal pengapalan batu baranya, kini giliran raksasa batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengakui hal serupa, menyusul runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara Sabtu lalu.Manajemen Indo Tambangraya dalam keterangan tertulisnya hari ini menyatakan perseroan telah mempertimbangkan untuk mengganti sejumlah pengapalan batu bara seraya mengatur ulang jadwal kedatangan kapalnya.Namun, perusahaan yang dikendalikan Banpu Plc-Thailand itu menegaskan, penggantian tersebut baru akan dilakukan apabila jalur angkutnya, alur Sungai Mahakam, masih belum dapat dioperasikan hingga dua pekan ke depan."Kami sudah mempelajari tidak ada dampak terhadap pengiriman batu bara kepada pelanggan dalam dua pekan ke depan. Kami masih memiliki stok yang cukup di terminal Bontang," tulis Direktur Indo Tambangraya Pongsak Thongampai.Seperti diberitakan, Pemkab Kutai Kartanegara sejak Minggu lalu menutup alur Sungai Mahakam, menyusul dimulainya pencarian dan evakuasi korban runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara. Sungai Mahakam adalah salah satu jalur pengapalan utama batu bara di Kalimantan Timur.Pongsak menambahkan di kawasan tersebut hingga kini dua anak usahanya masih melakukan aktivitas penambahan sekaligus pengangkutan batu bara dari lima lokasi. Kargo yang berasal dari dua lokasi diangkut melalui Sungai Mahakam menuju titik bongkar di Bontang atau Balikpapan."Dengan demikian, kami berkeyakinan dampak gangguan jalur angkut batu bara dari dua lokasi penambangan tersebut terhadap kinerja tahun ini atau secara keseluruhan tidak akan berdampak material," jelasnya.Sebelumnya, manajemen Harum Energy mengumumkan adanya kemungkinan mengatur ulang jadwal pengapalan batu bara. Namun, produsen batu bara milik Kiki Barki itu mengklaim pengiriman batu bara sampai akhir November tidak akan mengalami gangguan.Riset CLSA yang dirilis awal pekan ini menyebutkan seluruh operasi pengangkutan batu bara Harum terkena imbas atas runtuhnya jembatan Kuta Kartanegara. Sementara imbas yang dialami Indo Tambangraya hanya 28%. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper