Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Investor asing tercatat masih terus mengurangi dana investasinya  di portofolio surat utang negara (SUN) yang tercermin dari berkurangnya jumlah kepemilikan asing di surat berharga negara yang dapat diperdagangkan.
 
Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan per 26 September yang dipublikasikan hari ini, jumlah kepemilikan asing turun sebesar Rp28,43 triliun menjadi Rp222,80 triliun dibandingkan dengan posisi 9 September sebesar Rp251,23 triliun.
 
Dibandingkan dengan total jumlah SUN beredar, jumlah tersebut mewakili porsi kepemilikannya sebesar 32,14% atau turun dari porsi kepemilikan per 9 September sebesar 35,69%.
 
Dalam menghadapi pelarian modal asing dari pasar SUN tersebut, pemerintah telah enam kali melakukan transaksi pembelian kembali (buyback) SUN senilai Rp3,24 triliun atau sudah melampaui rencana buyback SUN tahun ini yang dipatok Rp3,07 triliun.
 
Tidak ketinggalan, Otoritas Moneter pun juga melakukan hal sama. Bank Sentral tercatat beberapa kali menggelar lelang buyback SUN. Alhasil, jumlah kepemilikan BI di SUN tercatat naik sebesar Rp6,98 triliun menjadi Rp10,75 triliun pada 26 September dari posisi 16 September yang hanya Rp3,77 triliun.
 
Selain mengalokasikan dana buyback dalam APBNP 2011, pemerintah juga memiliki sumber pendanaan lain yaitu penggunaan dana SAL APBNP 2011 dan Bond Stabilization Fund yang dihimpun dari perusahaan pelat merah.
 
Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto pernah menyatakan pemerintah akan terus memantau pergerakan pasar secara lebih ketat dalam menjaga stabilitas pasar SUN. "Kami sudah siap dengan crisis management protocol dan bond stabilization framework," katanya.
 
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga terus meningkatkan koordinasi dengan Bank Indonesia dan 18 Dealer Utama SUN. "Prinsipnya, jika masih diperlukan, kami akan terus lakukan buyback baik melalui lelang atau pembelian langsung di pasar sekunder," jelas dia.
 
Rahmat meyakini koreksi harga SUN dalam dua pekan terakhir ini hanya bersifat sementara karena tidak ada isu yang bersifat fundamental di dalam negeri. "Pasar SUN selam ini cukup resilient dan pemerintah bersama BI, dan BUMN siap untuk antisipasi sudden reversal," tegas dia. (sut)
 
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper