Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Investor asing terus mengurangi porsi kepemilikannya di surat utang negara (SUN) yang tercermin dari penurunan porsi kepemilikan asing di surat berharga negara yang dapat diperdagangkan. 
 
Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu per 21 September, jumlah dana asing yang keluar dari SUN tercatat cukup besar yaitu Rp18,42 triliun menjadi Rp232,81 triliun dibandingkan dengan posisi 9 September sebesar Rp251,53 triliun.
 
Adapun porsi kepemilikan perbankan di SUN justru tercatat meningkat sebesar Rp15,29 triliun menjadi Rp238,44 triliun dibandingkan posisi per 9 September sebesar Rp223,15 triliun. Naiknya jumlah kepemilikan asing tersebut diduga karena intervensi Bank Sentral melaui mekanisme reverse repo. 
 
Reverse repo merupakan transaksi pembelian surat berharga oleh peserta operasi pasar terbuka (OPT) dari BI dengan kewajiban penjualan kembali oleh peserta OPT sesuai dengan harga dan jangka waktu yang disepakati.
 
Jumlah kepemilikan Bank Sentral sendiri di SUN tercatat turun sebesar Rp500 miliar menjadi Rp2,94 triliun dibandingkan dengan posisi 9 September Rp3,44 triliun. 
 
Analis Obligasi PT Trimegah Securities Tbk Imam MS menilai keluarnya asing dari SUN dipicu oleh sentimen negatif penanganan krisis Utang di AS dan Eropa. 
 
"Kemungkinan operation twist-nya The Fed dianggap tidak cukup powerful oleh para pelaku buat menyelesaikan masalah," katanya saat dihubungi Bisnis hari ini.
 
Menurut dia, keluarnya investor asing di SUN akan semakin mengoreksi indeks harga SUN yang selama dua pekan terakhir terus turun. "Susah untuk mengukur dampak dari kepanikan ini, pasar bisa sangat tidak rasional dalam bereaksi," ujarnya. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper