JAKARTA: PT Mandiri Manajemen Investasi akan meluncurkan tiga produk reksa dana terproteksi pada September-Oktober tahun ini dengan target dana kelolaan sebesar Rp500 miliar.
Tiga produk reksa dana terproteksi yang akan diluncurkan itu adalah Reksa Dana Terproteksi Mandiri Protected Smart (Smart) seri 6, Smart seri 7, dan Smart seri 8.
Direktur Mandiri Investasi Andreas M. Gunawidjaja mengatakan ketiga produk reksa dana terproteksi tersebut akan memberikan imbal hasil yang menarik yaitu 8% dengan tenor 3 tahun. "Proteksi nilai investasi awal 100% pada tanggal jatuh tempo," katanya dalam keterangan resmi hari ini.
Dia menjelaskan Smart 6 akan diluncurkan pada 28 September dengan portofolio investasi minimal 80% di obligasi korporasi yang memiliki rating minimum idA sementara sisanya maksimal 20% akan ditempatkan di instrumen pasar uang atau kas.
"Saat ini Smart 6 tengah ditawarkan melalui Bank CIMB Niaga sampai dengan 26 September," ujarnya.
Andreas menambahkan Smart 7 portofolio investasinya akan ditempatkan minimal 80% di beberapa obligasi korporasi dengan rating minimum idA+ dan sisanya maksimal 20% di instrumen pasar uang atau kas.
"Investor yang berminat dalam membeli unit penyertaan SMART 7 bisa melalui Bank Mandiri sampai dengan 5 Oktober. Target peluncurannya 7 Oktober," jelas dia.
Adapun untuk reksa dana Smart 8, minimal 80% akan diinvestasikan pada obligasi korporasi dengan rating minimum idAA+ dan sisanya maksimal 20% di instrumen pasar uang atau kas. "Rencananya produk ini akan ditawarkan melalui Bank DBS Indonesia," terang Andreas.
Dia menambahkan minimal pembelian unit penyertaan tiga produk reksadana terproteksi tersebut adalah Rp10 juta. "Kami yakin dari ketiga reksa dana tersebut, kami dapat mengumpulkan dana investasi sampai dengan Rp500 miliar," katanya.
Mandiri Investasi merupakan perusahaan manajemen investasi lokal yang sahamnya dimiliki oleh PT Bank Mandiri Tbk dan mengelola produk investasi reksa dana. Hingga akhir Juli 2011, Mandiri Investasi berada di urutan ketiga di industri pengelolaan investasi dengan dana kelolaan sekitar Rp20 triliun.(sut)