JAKARTA: Eksekusi penerbitan saham baru (right issue) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, perusahaan petrokimia di bawah kendali Barito Group, hingga kini masih menunggu stabilnya kondisi pasar dan bursa global.Direktur Chandra Asri Suryandi melalui keterbukaan informasi kepada otoritas bursa pada hari ini mengungkapkan jika kondisi dan situasi pasar serta bursa global dunia telah menunjukkan kondisi yang kondusif, manajemen akan melanjutkan rencana rights issue yang sempat tertunda tersebut."Menjelang tahap akhir realisasi rencana right issue, kondisi pasar dan bursa dunia mengalami penurunan yang cukup tajam sehingga menajemen memutuskan untuk menunda rencana tersebut," jelasnya.Sebenarnya, hajatan right issue tersebut sudah direncanakan sejak awal tahun ini dalam rangka meningkatkan jumlah saham yang beredar di publik dengan target minimal 20% dari modal yang ditempatkan.Berdasarkan prospektus right issue yang dirilis perseroan sebelumnya, perusahaan yang dikendalikan oleh pengusaha Prajogo Pangestu itu menargetkan raupan dana sekitar Rp1,90 triliun-Rp3,60 triliun dari aksi right issue.Sebanyak 90% dana hasil right issue ini akan digunakan untuk belanja modal sehubungan dengan rencana debottlenecking dan perluasan fasilitas perseroan. Sementara sisanya sebesar 10% akan digunakan untuk pengeluaran rutin perseroan.Dengan dilakukannya right issue melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) itu, maka komposisi kepemilikan saham PT Barito Pacific Tbk akan turun menjadi 52,34% dari sebelumnya 66,47%, porsi kepemilikan Apleton Investment Ltd turun menjadi 18,01% dari porsi sebelumnya 22,87%, dan porsi Marigold Resources Pte. Ltd. turun menjadi 4,35% dari porsi sebelumnya 5,52%.Adapun porsi kepemilikan saham publik termasuk di dalamnya konglomerat Prajogo Pangestu dan Erwin Ciputra, akan meningkat menjadi 25,30% dari porsi sebelumnya hanya 5,14%. Sementara bagi pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya dalam periode right issue ini maka porsi kepemilikan sahamnya akan terdilusi cukup signifikan yakni sebesar 21,3%.Bertindak sebagai pembeli siaga adalah PT DBS Vickers Secuirities Indonesia, Deutsche Bank AG, PT Morgan Stanley Asia Indonesia, dan UBS AG. Perseroan hasil merger antara PT Chandra Asri dan PT Tri Polyta Indonesia Tbk itu juga dikabarkan tengah diincar oleh Siam Cement Pcl and PTT Chemical Pcl.Keduanya tertarik membeli saham Temasek Holdings Pte di Chandra Asri. Temasek melalui anak usahanya yaitu Apleton Investment Ltd tercatat menguasai saham emiten berkode TPIA itu. Menurut informasi di situs web perusahaan itu yang diposting sejak Mei, Temasek menguasai saham Chandra Asri melalui unit Apleton Investment Ltd dan telah memegang saham minoritas di Chandra Asri sejak 2006. Adapun mayoritas saham dikuasai oleh PT Barito Pacific yakni 71,9%.(mmh)
Rights issue Chandra Asri tunggu pasar keuangan stabil
JAKARTA: Eksekusi penerbitan saham baru (right issue) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, perusahaan petrokimia di bawah kendali Barito Group, hingga kini masih menunggu stabilnya kondisi pasar dan bursa global.Direktur Chandra Asri Suryandi melalui keterbukaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yoseph Pencawan - nonaktif
Editor : Intan Permatasari
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Taruhan Besar di Saham Adaro Minerals (ADMR)
4 jam yang lalu
Harga Kopi Makin Pahit Lagi
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
41 menit yang lalu
Summarecon (SMRA) Raup Laba Bersih Rp933 Miliar Kuartal III/2024
55 menit yang lalu