Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai tukar mata uang Asia melemah

JAKARTA: Nilai tukar sejumlah mata uang negara Asia melemah karena sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS dan penurunan peringkat kredit Yunani memicu keengganan terhadap aset berisiko tinggi.Penguatan won Korea Selatan, ringgit Malaysia, dan dolar

JAKARTA: Nilai tukar sejumlah mata uang negara Asia melemah karena sinyal perlambatan pertumbuhan ekonomi di AS dan penurunan peringkat kredit Yunani memicu keengganan terhadap aset berisiko tinggi.Penguatan won Korea Selatan, ringgit Malaysia, dan dolar Singapura terhadap dolar AS selama 5 hari berturut-turut terpotong karena pelemahan pada hari ini. Sementara itu baht Thailand dan peso Filipina mundur dari level terkuatnya dalam 2 pekan.Indeks MSCI Asia-Pasifik tergelincir 1,7% setelah Indeks Standard & Poor 500 merosot pada hari sebelumnya dengan laju penurunan terdalam sejak Agustus 2010. Pertumbuhan manufaktur di AS naik berada pada laju terlambat sejak September 2009 dan pengupahan tenaga kerja kurang dari 25% yang diperkirakan para ekonom.Rosady T.A. Montol, ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk, mengatakan pengumuman danta ekonomi AS dan isu penurunan peringkat kredit negara Eropa mendorong pasar cenderung memilih berinvestasi pada aset terlindung (save haven).Hal ini kurang bagus bagi pasar negara berkembang [emerging market]. Akibatnya nilai tukar mata uang beberapa emerging market agak terganggu, katanya kepada Bisnis, hari ini.Tohru Nishihama, ekonom Dai-ichi Life Research Institute Inc. di Tokyo, mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS menaikkan kekhawatiran ekspor dan pertumbuhan ekonomi di Asia.Risk appetite [selera investor terhadap risiko] memburuk, memicu aksi sell-off dalam perdagangan mata uang negara-negara Asia, ujarnya.Mengacu data yang dihimpun Bloomberg, won melemah 0,5% menjadi 1.079,85 per dolar AS pada pukul 11:19 di Seoul.Ringgit dan dolar Singapura melemah 0,5% masing-masing menjadi 3,0210 per dolar AS dan S$1,2365 per dolar AS. Sementara itu, baht dan peso melemah 0,1% masing-masing menjadi 30,31 per dolar AS dan 43,177 per dolar AS. Bulan lalu, lembaga AS untuk indeks pabrik Supply Management turun dari 60,4 menjadi 53,5, lebih rendah dari rata-rata perkiraan sejumlah ekonom yaitu 57,1.Moodys Investor Service memangkas peringkat kredit Yunani sebanyak tiga langkah menjadi Caa1 kemarin. Membuat peringkat utang nefara Eropa itu hanya terpaut satu nominal dengan Kuba. Mengacu pada JPMorgan Chase &Co., investor meminta 2,93% poin tambahan imbal hasil atas treasuri surat utang negara berkembang. Itu adalah premi resiko tertinggi sejak Agustus 2010.Cho Young Bok, pedagang mata uang pada Daegu Bank di Seoul, mengatakan pelemahan data ekonomi AS dan pengurangan peringkat Yunani mendorong investor menghindari membeli aset beresiko yang turut menyebabkan pelemahan won. Sejumlah eksportir berusaha mengambil untung setelah won melemah, mengembalikan pendapatan mereka, ujarnya.Laporan ekonomi pada pekan ini menunjukkan pertumbuhan manufaktur di China dan Singapura melambat pada Mei. Selain itu, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) di India dan Filiphina pada kuartal terakhir lebih lambat dari sebelumnya.Yuan melemah 0,08% menjadi 6,4835 per dolar AS setelah reli dalam 3 hari hingga mencapai level terkuat dalam 17 tahun. Pada hari ini, bank sentral negara itu mempertahankan suku bunga referensi (reference rate) pada level 6,4886.Di sisi lain, dolar Taiwan menguat 0,2% menjadi NT$28,642 per dolar AS. Adapun pasar keuangan di Indonesia ditutup karena hari libur nasional. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper