Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan harga minyak akibat gejolak Mesir tak berdasar

JAKARTA: Kenaikan harga minyak yang disebabkan kekacauan politik di Mesir tidak berdasar karena pasokan sebetulnya dapat dialihkan dari Terusan Suez sementara ketersediaan stok dapat mencukupi untuk jangka pendek.Michael Lo dan Cheng Khoo, analis pada

JAKARTA: Kenaikan harga minyak yang disebabkan kekacauan politik di Mesir tidak berdasar karena pasokan sebetulnya dapat dialihkan dari Terusan Suez sementara ketersediaan stok dapat mencukupi untuk jangka pendek.Michael Lo dan Cheng Khoo, analis pada Nomura International Ltd yang berbasis di Hong Kong, menilai setiap peningkatan yang lebih lanjut akibat krisis Mesir saat ini tidak dapat dibenarkan dari sudut pandang fundamental.Kami tidak melihat adanya ancaman langsung terhadap pasokan minyak bahkan jika Terusan Suez atau pipa Suez-Mediterania terpaksa menghentikan operasi, ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, hari ini.Pengiriman minyak melalui kanal tersebut hampir seimbang dengan sebanyak 55% pengiriman mengarah ke utara dan 45% mengarah ke selatan. Hal tersebut berarti jumlah pasokan yang terganggu dapat dialokasikan kembali.Para analis bank tersebut menilai penghentian Pipa SuMed, yang memompa sekitar 1,1 juta barel minyak per hari ke Eropa melalui Mesir, dapat teratasi dengan jumlah cadangan continental yang mendekati posisi tertinggi dan dapat memenuhi permintaan untuk jenjang waktu 93 hari.Protes yang terjadi terhadap pemerintahan Presiden Hosni Mubarak pekan lalu telah mendorong harga minyak di bursa New York ke level US$92,19 per barel.Demonstrasi dapat meningkat setelah Mubarak menolak turun dari posisinya kemarin, dan hanya setuju mendelegasikan kekuasaan kepada wakilnya. Berdasarkan kalkulasi Bloomberg dengan menggunakan data dari Departemen Energi AS, sebanyak 3,5% produksi minyak mentah dunia bergerak melalui Terusan Suez di Mesir.Analis Nomura memaparkan kelebihan tangki pasokan di Timur Tengah dapat menggantikan pengiriman pipa SuMed jika terjadi penghentian. Menurut Lo dan Khoo, pergerakan minyak melalui Afrika hanya akan menyebabkan keterlambatan sekitar 10-15 hari. Peristiwa ini bukan kepentingan parti politik apapun di Mesir untuk mengentikan pipa SuMed atau Terusan Kanal karena keduanya menghasilkan pendapatan bagi negara, ujarnya. Pasukan tambahan telah dikerahkan untuk menjaga kondisi pipa dan terusan dari kemungkinan sabotase, ujarnya.Pengamat perminyakan Kurtubi mengatakan peristiwa Mesir telah menimbulkan kekhawatiran pasar bahwa kekacauan akan menjalar ke Yaman, kemudian ke Arab Saudi sebagai salah satu produsen utama minyak.Pada dasarnya tanpa kejadian Mesir pun, harga akan naik. Kondisi pasar sedang ketat. Permintaan relatif kuat, sementara pasokan terbatas karena kapasitas produksi negara-negara non-OPEC sudah maksimal. Peristiwa Mesir hanya menambah dorongan kenaikan harga, ujarnya kepada Bisnis.Dia memprediksikan harga akan berfluktuasi pada kisaran US$85-US$105 per barel dengan harga rata-rata US$95 per barel hingga akhir 2011.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper