Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga emas bergerak tipis

SINGAPURA: Harga emas pada perdagangan pagi ini bergerak tipis setelah bank sentral AS mengatakan perekonomian negara itu membutuhkan stimulus untuk memangkas angka pengangguran.

SINGAPURA: Harga emas pada perdagangan pagi ini bergerak tipis setelah bank sentral AS mengatakan perekonomian negara itu membutuhkan stimulus untuk memangkas angka pengangguran.

Bullion, harga emas untuk perdagangan elektronik, mencapai US$1.343,50 per ounce pada perdagangan pukul 09:48 waktu Singapura atau sekitar pukul 08.49 WIB pagi ini, setelah ditutup pada harga US$1.345,85 kemarin. Harga emas untuk pengiriman Februari meningkat 1% menjadi US$1.347,20 per ounce pada transaksi di Comex New York. Bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mempertahankan suku bunga acuan 0% sampai 0,25% dan juga menlanjutkan pembelian obligasi pemerintah dengan total nilai US$600 miliar. Pernyataan The Fed ini mengoresksi harga emas ke posisi terendah pada tahun ini kemarin. "Selama The Fed mempertahankan kebijakan moneter longgar, akan berdampak positif terhadap emas. The Fed merefleksikan ketidakpastian dalam perekonomian. Penurunan ini merupakan koreksi jangka pendek," ujar Yingxi Yu, analis Barclays Capital di Singapura, melalui saluran telepon. Harga emas naik 30% sepanjang 2010, dan menyentuh rekor pada bulan lalu setelah investor AS dan Eropa membeli bullion untuk melindungi invetasi emas terhadap pelemahan nilai tukar, setelah triliunan dolar AS disuntikan dalam bentuk stimulus ekonomi oleh AS dan Eropa. "Pertumbuhan ekomomi AS berlanjut meskipun angka saat ini belum mampu mengatasi perbaikan dalam pasar tenaga kerja secara signifikan," tulis dewan kebijakan bank sentral menjelaskan kesimpulan pertemuan 2 hari yang digelar pada pekan ini. (esu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper