Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga karet diperkirakan tinggi hingga April

JAKARTA: Gabungan Pengusaha Karet Indonesia memperkirakan harga komoditas karet akan tetap tinggi pada Januari hingga April 2011 akibat cuaca hujan dan gugur daun yang mengganggu pasokan di tengah tingginya permintaan.

JAKARTA: Gabungan Pengusaha Karet Indonesia memperkirakan harga komoditas karet akan tetap tinggi pada Januari hingga April 2011 akibat cuaca hujan dan gugur daun yang mengganggu pasokan di tengah tingginya permintaan.

Suharto Honggokusumo, Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo), mengatakan pasokan karet masih tergolong sulit menyusul kondisi cuaca di sejumlah negara penghasil karet. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan curah hujan di beberapa kawasan produksi masih tinggi sampai April 2011. Selain itu, masih ada gugur daun di Thailand, Malaysia, dan utara katulistiwa Indonesia mulai Februari hingga April 2011. "Mulai Mei, jika tidak ada gangguan cuaca, pasokan akan membaik. Namun, secara keseluruhan pasokan karet masih akan defisit pada tahun ini," ujarnya, hari ini. Menurut proyeksi International Rubber Stady Group (IRSG), permintaan karet alam pada 2011 mencapai 11,151 juta ton. Sementara itu, produksi komoditas tersebut diperkirakan hanya mencapai 10,970 juta ton. Artinya, ujarnya, pada tahun ini masih akan terjadi defisit karet alam sebesar 181.000 ton. Adapun defisit karet pada 2010 mencapai 446.000 ton. "Kami belum berani memperkirakan harga rata-rata karet pada tahun ini. Kalau harga rata-rata karet pada tahun lalu mencapai US$3,38 per kilogram," tambahnya. Dia menuturkan faktor utama naiknya konsumsi karet alam adalah karena pemulihan ekonomi dunia pascakrisis keuangan global. Pemulihan ekonomi, lanjutnya, menyebabkan kenaikan penjualan kendaraan sehingga mendorong permintaan karet alam untuk produksi ban. (esu)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper