Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hartadinata Abadi Pangkas Target Ekspansi Gerai

Produsen perhiasan dan peritel produk emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) merevisi target gerai dari 100 toko menjadi 40 toko hingga akhir 2018.
Pengunjung mengamati koleksi perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati koleksi perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Produsen perhiasan dan peritel produk emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) merevisi target gerai dari 100 toko menjadi 40 toko hingga akhir 2018.

Sekretaris Perusahaan Hartadinata Abadi (HRTA) M. Ath Thoriq mengatakan hingga saat ini perseroan sudah memiliki 31 toko emas. Secara keseluruhan, jumlah gerai saat ini diklaim sudah lebih banyak dibandingkan sebelum melakukan Initial Public Offering (IPO).

HRTA melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Juni 2017. Dia mengungkapkan, setahun setelah IPO, perseroan berhasil menambah 25 gerai baru.

Namun, karena kendala dalam soal pendanaan, HRTA mengerem pembukaan gerai pada tahun ini. 

"Toko sekarang sudah 31 gerai. Paling target tercapai 40 gerai," sebut Ath Thoriq, Jumat (14/9/2018).

Tahun ini, HRTA berencana membuka toko emas baru di Madura, Palembang, dan Medan. Dia optimistis penambahan gerai baru pada tahun ini akan berkontribusi pada penjualan tahun berikutnya.

Sebelumnya, HRTA berniat menerbitkan Medium Term Notes (MTN) senilai Rp300 miliar. Namun, rencana itu ditunda hingga 2019.

Kondisi ekonomi global yang belum stabil dinilai memberikan dampak negatif ke dalam negeri, sehingga perseroan memikirkan ulang strategi pendanaan.

Hingga akhir 2018, HRTA memproyeksi pertumbuhan pendapatan emas bisa mencapai 20% atau sekitar Rp3 triliun. Per Juni 2018, perseroan telah mengantongi target pendapatan sekitar 50%.

Per semester I/2018, HRTA membukukan pendapatan Rp1,53 triliun atau tumbuh 12,68% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,36 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan pada paruh pertama tahun ini tercatat senilai Rp73,07 miliar, tumbuh 15,14% secara year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp63,46 miliar.

Adapun posisi kas dan bank perseroan sebesar Rp23,16 miliar pada semester I/2018, lebih rendah dari posisi Desember 2017 yang masih Rp86,87 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper