Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Besok, Rupiah Diprediksi Kembali Melemah

Pergerakan rupiah pekan depan diprediksi akan lebih mixed dengan kecenderungan melemah terhadap dolar AS.
Petugas menata tumpukan uang rupiah./JIBI-Abdullah Azzam
Petugas menata tumpukan uang rupiah./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan rupiah besok, Senin (30/04) diprediksi akan lebih mixed dengan kecenderungan melemah terhadap dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan secara teknikal, USDIDR daily chart menunjukkan white opening bozu candle yang mengindikasikan adanya indikasi bahwa dolar AS akan berpeluang terapresiasi terhadap rupiah.

Hasil GDP AS q/q sebesar 2,3% yang di atas ekspektasi pelaku pasar memberikan katalis positif bagi dolar AS. Meskipun terdapat beberapa negara yang akan memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei nanti.  Sementara itu, data kalender makroekonomi menunjukkan bahwa para pelaku pasar global akan mencermati kebijakan the Fed dalam menetapkan tingkat suku bunga acuan pada hari Rabu, 2 Mei waktu setempat yang diproyeksikan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 1,75%.

"Range USDIDR hari Senin ialah: 13.870 hingga 13.910," demikian menurut risetnya.

Nilai tukar rupiah berakhir melemah tipis pada akhir perdagangan Jumat (27/4/2018).

Rupiah ditutup melemah hanya 0,01% atau 2 poin ke level Rp13.893 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 16 poin atau 0,12% di Rp13.875 per dolar AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper