Bisnis.com, JAKARTA—Lippo Grup melalui Bowsprit Asset Management mulai kembali menawarkan produk dana investasi real estate atau DIRE Bowsprit Commercial and Infrastructure setelah gagal menerbitkannya tahun lalu.
Angi Lim, Direktur Bowsprit Asset Management, mengatakan bahwa perseroan batal menerbitkan instrumen ini tahun lalu karena hanya berhasil mengantongi permintaan yang terbatas dari investor. Perseroan memang menawarkan nilai aset DIRE yang cukup tinggi tahun lalu, yakni Rp2,45 triliun, padahal produk DIRE belum popular di pasar modal Indonesia.
Tahun ini, Bowsprit kembali mencoba menawarkan instrumen tersebut dengan nilai yang lebih rendah, yakni Rp1,19 triliun. Bowsprit menurunkan jumlah aset yang akan diakuisisi melalui DIRE ini dari 5 aset menjadi hanya 3 aset.
Ketiga aset yang akan diakuisisi yakni Berita Satu Plaza senilai Rp221 miliar, Manara Matahari senilai Rp511 miliar, dan Distribution Center Balaraja senilai Rp448 miliar. Nilai Berita Satu Plaza sebenarnya mencapai Rp393 miliar, tetapi kepemilikan dari PT First Media Tbk. tidak dilepas.
Angi mengatakan, bila penawaran pertama ini sukses, perseroan baru akan melakukan penawaran tahap berikut dengan melepas kepemilikan dari First Media di Berita Satu Plaza. Selain itu, ada juga properti lain yang diagendakan untuk dilepas tetapi masih ditunda, yakni Menara Asia Rp395 miliar dan Life Tower Rp600 miliar.
“Produk ini masih baru, sehingga kami putuskan untuk dilepas bertahap. Dulu kita mau lepas 5 sekaligus, ternyata pasar belum siap. Barangnya sih kita sudah siapkan dari grup, tetapi pasar yang sulit,” katanya pada Bisnis.com, baru-baru ini.
Baca Juga
DIRE Bowsprit ini mendapatkan peringkat idA dengan outlook stabil dari Pefindo. Indikasi tingkat dividen yieldnya yakni sebesar 8,93% bebas pajak. Jumlah unit penyertaan yang akan dilepas mencapai 11,9 miliar dengan harga penawaran umum Rp100 per unit penyertaan.
Angi mengatakan, berbeda dibandingkan tahun lalu yang mana potofolio DIRE ini belum semahal sekarang, Bowsprit kali ini menawarkan tingkat diskon sebesar 6% dari harga appraisal tim penilai independen per Maret 2018.
Tahun lalu, Bowsprit menawarkan DIRE tersebut nilai akusisi terdiskon 2% dari nilai appraisal. Setelah harga propertinya meningkat tahun ini, Grup Lippo memutuskan tetap mempertahankan nilai akusisinya seperti tahun lalu, sehingga besaran diskon menjadi 6%.
Meskipun begitu, tantangan bagi penjualan instrumen ini masih sangat tinggi sebab belum umum dikenal pasar. Padahal, tutur Angi, instrumen DIRE ini bebas pajak dan masih ada potensi keuntungan capital gain dari peningkatan harga properti dan transaksi di pasar sekunder.
Menurutnya, instrumen ini juga jauh lebih aman, sebab memiliki aset dasar properti yang diasuransikan, sehingga investor dijamin tidak akan kehilangan dananya bila sesuatu yang buruk terjadi.
Bowsprit menunjuk Mandiri Sekuritas sebagai agen penjual produk DIRE ini. Masa penawaran akan berlangsung hingga akhir April sehingga diharapkan instrumen ini bisa listing di Bursa Efek Indonesia pada 8 Mei 2018.