Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Bandara di Kediri, Gudang Garam Bilang Proyek CSR

Kendati demikian, Susanto mengatakan masih belum bisa memprediksi kapan pembangunan bandara bisa dimulai. Ia juga mengaku masih menghitung nilai investasi pembangunan bandara yang berasal dari dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsiblity (CSR) kepada masyarakat sekitar.
Pengendara sepeda motor melintas di depan area Helipad Surya Air milik PT. Gudang Garam di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/3). Perusahaan rokok tersebut berencana membangun bandara komersil di wilayah Kediri dengan panjang runway 2.300 meter untuk penerbangan pesawat jenis boeing airbus berpenumpang 128-130 orang./Antara-Prasetia Fauzani
Pengendara sepeda motor melintas di depan area Helipad Surya Air milik PT. Gudang Garam di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/3). Perusahaan rokok tersebut berencana membangun bandara komersil di wilayah Kediri dengan panjang runway 2.300 meter untuk penerbangan pesawat jenis boeing airbus berpenumpang 128-130 orang./Antara-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk. berencana untuk membangun bandara di Kediri, Jawa Timur, yang disebut sebagai program tanggung jawab sosial perusahaan.

“Kami menjadi pemrakarsa pembangunan adanya bandara di Kediri. Ini masih baru tahap awal sekali. Kita baru minta izin kepada pemerintah untuk bisa dibangunnya bandara di Kediri,” kata Wakil Direktur Gudang Garam Susanto Widiatmoko di Kemenko Maritim Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Kendati demikian, Susanto mengatakan masih belum bisa memprediksi kapan pembangunan bandara bisa dimulai. Ia juga mengaku masih menghitung nilai investasi pembangunan bandara yang berasal dari dana tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsiblity (CSR) kepada masyarakat sekitar.

“Kita masih belum bisa memprediksi kira-kira kapan. Semuanya kita serahkan ke Pak Dirjen untuk membantu kita menata semuanya,” tuturnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso, secara terpisah menjelaskan minat tersebut telah diajukan perusahaan rokok itu kepada pemerintah. Mereka disebutnya tengah mengajukan izin prinsip untuk investasi.

Agus mengatakan Kementerian Perhubungan masih akan menunggu rekomendasi pemerintah daerah untuk pengajuan rencana tersebut.

Ada pun saat ini, rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) terus digodok agar ada legalitas pembangunan bandara tersebut.

“Rencananya, rekomendasi yang ditunggu dari Pemda adalah bandara ini untuk umum,” ujarnya.

Agus mengatakan usulan pembangunan bandara di Kediri merupakan inisiatif investor swasta. Mereka bahkan telah melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) dan mengirimkannya kepada pemerintah.

“Studinya sudah ada, kita evaluasi. Mereka sudah FS sudah dikirimkan kepada kami,” katanya.

Agus mengatakan bandara itu nantinya akan dibangun atas lahan seluas sekitar 400 hektare yang dibebaskan pihak investor.

Namun, senada dengan Susanto, Agus masih enggan menyebut perkiraan nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun bandara itu.

“Tergantung panjangnya berapa. Kalau lihat Jogja (Bandara Kulonprogo) itu total investasi Rp7,5 triliun-Rp8 triliun dengan luas lahan 500 hektare. Jadi bisa diperkirakanlah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper